Tentang Hujan || Puisi

Pictured by Sahabatnesia.com
Penaclaret.com - Kapankah reda?
Sekian panjang menjatuhkan air ke bumi. Tidak lelahkah?
Aku yang merindu, 
merasa lalu walaupun bukan pemberi hangat...
Namun tak mesti hadirmu kusalahkan hingga sore ini.

Adakah, yang lebih setia darimu?
Membasahi, meski ribuan hujatan, keluhan pun penolakan
tak ampuh membuatmu mengakhiri diri
Pada empunya, 
Kau wujud berkat 
Yang mengusap wajah pratala 
Dengan kasih tak berujung..

Mengamati setiap rintik, 
Yang terlalu peka ditanggapi kehidupan...
Hadir dengan kebaikan
Aku mengaguminya
Kala ia menjadi curahan titik yang menyegarkan...
Aliran terjun yang bebas, tanpa ada cegat...
Kehidupan dibelai berkat 
Hingga jumlah mereka bertambah, subur...
Bunga di taman pun, merasa demikian 
Mekar indah, dengan pikatan warna

Penyair  bangkit dari kerapuhan
Posisi kian diraih lagi
Kata- kata alamiah mulai terangkai ....
Karena Hujan itu ajaib
Mentahir kata- katanya yang lama sakit dan hilang....

Tampak adanya...
Bentangan tebal bernama langit
Di taksirkan sebagai perisai kuat 
bagi gerangan petir bersama karibnya, kilat....
Risau, layaknya benalu yang berparasit pada langit ....
Menggetarkan penghuni bumi
Menggelegar, menyala dengan menggores langit pada garisan putih...
Titik air menghunjam bumi
Di sela deras  
Kilat dan petir memainkan peran...