Yesus Terkenal, Herodes Throwback

SABDA HARIAN - Oleh Todi Manek, CMF

Yesus Terkenal, Herodes Thrownback

ClaretPath.com – Yesus Terkenal, Herodes Throwback

  • Jumat, 7 Februari 2025, Pekan Biasa IV
  • Injil Markus 6:14-29

Setelah orang di kampung asal-Nya, Nazareth, menolak-Nya (lih. Mrk 6:1-6a), Yesus mulai berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar (lih. Mrk 6:6b). Namun, Dia tidak berkarya sendirian. Dia bahkan memanggil dan mengutus serta memberi kuasa dan pesan kepada para murid-Nya (lih. Mrk 6:7-13).

Yang namanya seseorang sudah punya pengikut, tentu mencuri perhatian orang-orang yang melihatnya. Itulah sebabnya nama Yesus terkenal (lih. Mrk 6:14).

Persis ketika nama-Nya sudah terkenal, Herodes dilemparkan kembali pada masa lalu. Yesus terkenal, Herodes throwback.

Herodes mengira Yesus adalah Yohanes Pembaptis (lih. Mrk 6:14, 16). Orang yang dulunya dia penggal kepalanya karena sumpah dan gengsinya kepada para tamu pesta ulang tahunnya (lih. Mrk 6:25). Padahal, sebenarnya Herodes sangat segan pada Yohanes, bahkan memandangnya sebagai orang yang benar dan suci (lih. Mrk 6:20). Sungguh, Herodes senang mendengar Yohanes dan ingin sekali melindunginya (lih. Mrk 6:19-20).

Baca juga :  Antara Tawaran dan Kewaspadaan

Sayang sekali, segan dan hormat Herodes kepada Yohanes kalah dengan sumpah dan gengsinya kepada para tamu pesta ulang tahunnya. Persis pada saat yang sama, Herodias melihat pesta tersebut sebagai “kesempatan yang baik” (lih. Mrk 6:22) untuk membalas dendam dan merealisasikan keinginannya untuk membunuh Yohanes (bdk. Mrk 6:19).

Herodias menang, Herodes kalah! Inilah pengalaman yang sangat berkesan: pengalaman indahnya perjumpaan terjadi di antara Herodes dan Yohanes Pembaptis. Namun sayang, semuanya berakhir tragis. Herodes akhirnya membunuh Yohanes atas akal-busuk Herodias.

Bukan dibunuh biasa, melainkan sungguh sadis, kepalanya dipenggal dan diletakkan pada sebuah pinggan untuk diberikan kepada putri Herodias, bernama Salome, sebagai hadiah karena telah menari. Nyawa Yohanes Pembaptis melayang karena sebuah sumpah Herodes untuk memberikan hadiah kepada penari pesta ulang tahun.

Herodes Sudah Throwback, Tetapi Tidak Belajar dari Pengalaman!

Pengalaman tragis ini berkesan bagi Herodes! Itulah sebabnya ketika Herodes mendengar nama Yesus yang sudah terkenal saat itu, secara spontan dia mengira Yesus adalah Yohanes. “Dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi,” kata Herodes (lih. Mrk 6:16).

Baca juga :  Mencintai Mereka yang Tidak Memiliki Cinta

Ketika Yesus terkenal, Herodes terlempar jauh ke pengalaman masa lalu. Sepintas membaca kisah di dalam Kitab Suci, seakan muncul kesan penyesalan, karena dulu pernah membuat keputusan yang salah: membunuh orang yang senang dia dengarkan (lih. Mrk 6:20). Namun, kelihatannya tidaklah demikian!

Rupanya Herodes spontan ingat Yohanes Pembaptis, karena dia yakin, Yesus adalah Yohanes. Menurut Herodes, keduanya (Yesus dan Yohanes) memiliki karakter yang mirip.

Dia mendengar kisah tentang Yesus yang hebat. Dia langsung hubungkan dengan Yohanes, hingga yakin, Yesus adalah seseorang yang dulu bernama Yohanes, telah mati dipenggal kepalanya, tetapi sekarang bangkit dari antara orang mati. “…itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia,” ungkap Herodes menyakinan (lih. Mrk 6:14).

Baca juga :  Mencari Alasan Sebuah Tindakan

Herodes takut dengan kuasa-kuasa lain selain kuasa dari takhtanya sendiri. Mungkin sudah genetik, mengikuti ayahnya (Herodes Agung), hingga tega membunuh semua anak usia dua tahun ke bawah di Betleham (lih. Mat 2:16).

Benar! Seperti ayahnya, dia sensitif dengan kuasa yang kontra dengannya. Itulah sebabnya, di dalam tangannya, Yohanes Pembaptis mati dipenggal. Juga dengan alasan yang sama, pada masanya, Yesus diserahkan kepada penjajah Romawi untuk disalibkan. Bahkan ia siap bersekongkol dengan musuh hanya untuk melenyapkan Tuhan Yesus (lih. Luk 23:12).

Herodes throwback, kembali pada masa lalu, tetapi kurang belajar dari pengalaman. Dia bahkan melakukan kesalahan yang sama. Sebelumnya membunuh Yohanes Pembaptis, lalu setelahnya terlibat dalam pembunuhan Tuhan Yesus.

Ternyata, rakus kuasa dan kehormatan bisa membuat kita membunuh Tuhan dan sesama. Semoga kita jauh dari cara dan gaya hidup Herodes. Amin.