Bahasa Penantian

Darvis Tarung

Sumber gambar: Claretpath.com

ClaretPath.Com-Kala awan putih menenun indahnya cakrawala
Memesonakan mentari yang berlahan menghantar sanubari di sudut sunyi Nunuh Amasat.
Dalam ketenangan jiwa yang terpesona oleh gairah rindu yang terus mengebu mencari hati tempat berteduh,
Di sana gelora Amasat menantang sebuah pertanyaan akan sebuah kepastian dari sebuah perjalanan.
Kala lonceng dari gereja seberang pertanda kebaktian,
Jiwa terpesona dalam bayangan perjalanan jauh tak terukur dalam bilangan langkah-langkah jejak.
Perjalanan adalah sahabat
Yang datang membawa makna tentang jalan-jalan lorong sunyi.
Dipuncak atas
seribu satu alasan dari sebuah langkah yang mengendap diatas lumpur penantian. Termenung dalam sunyi, dilatari daun yang bersorak kehijauan tentang suburnya cerita dan kisah.
Dibawah dekorasi alam terdapat seribu satu bahasa penantian di ujung-ujung jalan
Menatap pohon Tuhan di puncak Amasat menanda kepastian dan sekian jejak yang dimulai atas karang-karang tajam.
Dalam penantian ini namaku dan namamu tercatat di batu puncak Nunuh Amasat.

                                                                                                            Lorong Barat atas SHM

Baca juga :  Siapakah Aku?

_Penikmat senja