Renungan Harian 02/04/2024

Oleh Fr. Rian Nefrindo, CMF

Renungan harian 02/04/2024
Picture by https://pixabay.com/

ClaretPath.com – Renungan Harian 02/04/2024

Dimana Akan Kucari?

Bacaan pertama: Kis 2:36-41; Bacaan Injil: Yohanes 20:11-18

Selasa, 02/04/2024, Oktaf Paskah

Lirik lagu “Ayah” karya Rinto Harahap

Di mana ... akan kucari

Aku menangis, seorang diri

Hatiku, slalu ingin bertemu

Untukmu, aku bernyanyi

Untuk ayah tercinta

Aku ingin bernyanyi

Walau air mata di pipiku

Ayah dengarkanlah

Aku ingin berjumpa

Walau hanya dalam mimpi

Lihatlah, hari berganti

Namun tiada seindah dulu

Datanglah, aku ingin bertemu

Denganmu, aku bernyanyi

Maria yang mencari

Di tengah taman yang sunyi, Maria berdiri. Air matanya mengalir dan hatinya dipenuhi kerinduan. Sosok yang muncul di hadapannya, dia sangka hanya seorang penunggu taman. Namun, sayangnya ternyaata itu adalah Sang Penebus, Yesus Kristus.

Baca juga :  Kebahagiaan dari Mereka yang Berbeda

Saat Dia bertanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria tersentuh. Dia mencari yang telah hilang. Dia mencari Tuhan yang telah disalibkan. Lalu, dengan kerendahan hati, Maria berkata, “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”

Kerinduan untuk bertemu

Sebagaimana lirik lagu “Ayah” karya Rinto Harahap, demikian juga Maria merindukan pertemuan. Dia ingin bertemu dengan Yesus, sang Guru dan Penyelamatnya. Hatinya penuh dengan keinginan untuk berjumpa. Dan Yesus, Sang Penyelamat, hadir untuk memenuhi kerinduan itu. Dia hadir di tengah kesedihan Maria. Ia siap memberikan jawaban atas kerinduannya, memberikan penghiburan, dan memberikan harapan yang baru.

Baca juga :  Berbahasa adalah Gambaran Kepribadian | Renungan Harian

Pesan renungan untuk hari ini 01/04/2024

Saat Maria mencari, Dia sudah dekat. Ketika kita merindukan pertemuan dengan-Nya, Dia selalu siap mendengarkan. Bagaikan anak yang merindukan ayahnya, demikian kita merindukan Sang Bapa Surgawi. Seperti dalam lagu “Ayah,” tentunya kita ingin bernyanyi bagi-Nya. Entah dalam kegembiraan, entah kesedihan. Mengingat Dia adalah tempat kita bersandar dan mencari penghiburan sejati.

Baca juga :  Kekudusan Para Martir El Salvador (Memori 32 Tahun Pembantaian El Salvador) | Gereja Katolik

Mari kita merenungkan: Di mana kita mencari-Nya? Di mana kita ingin bertemu-Nya? Apakah kita siap untuk merindukan pertemuan dengan-Nya seperti Maria, dengan segenap hati kita?