ClaretPath.com – Renungan Harian 02/04/2024
Dimana Akan Kucari?
Bacaan pertama: Kis 2:36-41; Bacaan Injil: Yohanes 20:11-18
Selasa, 02/04/2024, Oktaf Paskah
Lirik lagu “Ayah” karya Rinto Harahap
Di mana ... akan kucari Aku menangis, seorang diri Hatiku, slalu ingin bertemu Untukmu, aku bernyanyi Untuk ayah tercinta Aku ingin bernyanyi Walau air mata di pipiku Ayah dengarkanlah Aku ingin berjumpa Walau hanya dalam mimpi Lihatlah, hari berganti Namun tiada seindah dulu Datanglah, aku ingin bertemu Denganmu, aku bernyanyi
Maria yang mencari
Di tengah taman yang sunyi, Maria berdiri. Air matanya mengalir dan hatinya dipenuhi kerinduan. Sosok yang muncul di hadapannya, dia sangka hanya seorang penunggu taman. Namun, sayangnya ternyaata itu adalah Sang Penebus, Yesus Kristus.
Saat Dia bertanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria tersentuh. Dia mencari yang telah hilang. Dia mencari Tuhan yang telah disalibkan. Lalu, dengan kerendahan hati, Maria berkata, “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”
Kerinduan untuk bertemu
Sebagaimana lirik lagu “Ayah” karya Rinto Harahap, demikian juga Maria merindukan pertemuan. Dia ingin bertemu dengan Yesus, sang Guru dan Penyelamatnya. Hatinya penuh dengan keinginan untuk berjumpa. Dan Yesus, Sang Penyelamat, hadir untuk memenuhi kerinduan itu. Dia hadir di tengah kesedihan Maria. Ia siap memberikan jawaban atas kerinduannya, memberikan penghiburan, dan memberikan harapan yang baru.
Pesan renungan untuk hari ini 01/04/2024
Saat Maria mencari, Dia sudah dekat. Ketika kita merindukan pertemuan dengan-Nya, Dia selalu siap mendengarkan. Bagaikan anak yang merindukan ayahnya, demikian kita merindukan Sang Bapa Surgawi. Seperti dalam lagu “Ayah,” tentunya kita ingin bernyanyi bagi-Nya. Entah dalam kegembiraan, entah kesedihan. Mengingat Dia adalah tempat kita bersandar dan mencari penghiburan sejati.
Mari kita merenungkan: Di mana kita mencari-Nya? Di mana kita ingin bertemu-Nya? Apakah kita siap untuk merindukan pertemuan dengan-Nya seperti Maria, dengan segenap hati kita?
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus