Jangan Mendua Hati

Renungan hari ini, 14 Juni 2024 mengangkat judul Jangan Mendua Hati. Gambar pada renungan ini menunjukan jari yang membentuk simbol hati tetapi terpisah menjadi dua bagian. semoga ilustrasi dan gambar ini menambah pemaknaan hidup kita hari ini.
Jangan Mendua Hati. Picture by https://www.pexels.com/

ClaretPath.comJangan Mendua Hati

Jumat, 14 Juni 2024, Pekan Biasa X

Bacaan pertama: 1 Raj. 19:9a.11-16

Bacaan injil: Matius 5:27-32

Jagalah Hati dan Pikiran

Yesus mengajarkan bahwa perzinahan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga dalam hati dan pikiran. “Setiap orang yang memandang perempuan dengan nafsu telah berzinah dengan dia dalam hatinya” (Matius 5:28). Ini mengingatkan kita bahwa menjaga kemurnian hati dan pikiran sama pentingnya dengan menjaga perilaku fisik kita. Pikiran dan pandangan kita dapat menjadi sumber perzinahan. Hal itu memiliki dampak yang serius terhadap hubungan kita dengan Allah dan sesama.

Baca juga :  Agama dalam Cangkang Kekerasan || Sosial-Agama

Jangan Mendua Hati

Yesus menuntut pengorbanan yang radikal dalam menjaga kesetiaan dan kebenaran. “Kalau matamu menyesatkanmu, cungkillah dan buanglah itu dari padamu” (Matius 5:29). Hal ini menuntut kita untuk mengambil tindakan tegas dalam mengatasi godaan dan kecenderungan yang dapat mengarah pada perzinahan, baik secara fisik maupun emosional. Pengorbanan ini mengajarkan kita bahwa untuk hidup dalam kebenaran, kita harus siap untuk melepaskan segala yang dapat menghalangi kita dari kesetiaan terhadap nilai-nilai Kerajaan Allah.

Baca juga :  Kesaksian dan Komunitas

Bicara dari ke Hati-Hati

Yesus juga memberikan ajaran tentang pentingnya menjaga perdamaian dalam hubungan, terutama dalam konteks pernikahan. “Setiap orang yang menceraikan istrinya, kecuali karena perzinahan, menyebabkan dia berbuat zinah” (Matius 5:32). Ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi konflik dan ketidakcocokan dalam hubungan, kita harus mencari solusi yang memelihara kesatuan dan kebenaran, bukan pemisahan dan kehancuran. Kebijaksanaan memerintahkan kita untuk menghormati komitmen kita, baik dalam pernikahan maupun dalam hubungan lainnya, dengan tidak mengambil keputusan yang gegabah atau egois.

Karena itu, Yesus hari ini mengajak kita untuk menjaga kesetiaan dalam pikiran, hati, dan tindakan.  Itu adalah bagian integral dari hidup sebagai murid-Nya. Kita dipanggil untuk menghormati dan menjaga kemurnian hubungan kita dengan Allah dan sesama. Marilah kita hidupi ajakan Tuhan hari ini, agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah dan memberikan kesaksian yang kuat bagi dunia ini.

Baca juga :  Antara Tawaran dan Kewaspadaan

Jangan Mendua Hati, by Fr. Rian Nefrindo, CMF