ClaretPath.com - Mampirnya sekujur tubuhmu, Bagai hujan yang datang tanpa janji bertemu. Tawa dan canda berubah jadi air mata Mungkin lebih baik demikian, Daripada memilih percaya. Halimun senja, Lagi-lagi membuka rahasia “sekujur tubuhmu akan berlalu pergi”, kata anak hujan “baik, akan kuseduh kopi lalu silahkan menjemput sepi”, sahutku membatin. Tanpa lambaian Dan aba-aba, Sekujur tubuhmu memetik kamboja Dan pergi menyeduh luka. Hati-hati saat mengendarai jiwa, Untuk menujuh rumah yang berbeda Meski kepergianmu menjanjikan. Luka yang tiba-tiba.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.