Tapak-Tapak Senja

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/tapak-pasir-matahari-terbenam-6732348/

Pena Claret.com – Suram tak berarti padam

Gugur tak berarti mati

Menangis tak selamanya karena sedih

Keramaian tak berarti juga akan selalu bahagia

Dalam keheningan ia bermadah

Mengidungkan  cinta yang hari ini penuh dalam dada

Ia menari dan berlari, terus menuju sungai bahagia

Disana kudapati dia, rela melepas raga namun enggan melupakan rasa

Baca juga :  Perihal Waktu

Disana ada cerita.

Hijaunya ladang jadi saksi akan pertemuan

Kuningnya padi jadi tanda akan  sebuah lembaran kenangan

Riak air di parit jadi bumbu dalam setiap  kegiatan dan biarlah debu jalan ini jadi saksi dan tanda perpisahan.

Lumpur jalan bukan alasan untuk pindah haluan

Baca juga :  Jalan Pulang || Puisi

Panas dan debu  bukan cara untuk memaki dan mengutuki tujuan.

Tapi biarlah ini jadi sebuah ingatan yang terekam sebagai yang sulit untuk dilupakan

Dia luar biasa dalam setiap suasana

Bahagia dalam setiap lirikan mata

Entah karena apa.

Semoga karena cinta.

Terima kasih untuk setiap cinta yang kalian beri

Baca juga :  Anakku, Tetelestai!!!

Terima kasih untuk setiap pengalaman yang kalian beri

Terima kasih untuk setiap drama yang telah kita lakoni

Terima kasih untuk orang-orang yang aku cintai.