Surat Untuk Dea

By. Fr. Egywandi, CMF

Surat Untuk Dea
Picture by Tribunnews.com

ClaretPath.com | Surat Untuk Dea

Dear dea…….
Aku sengaja menulis sajak ini untuk mu,
Karena hatiku sedang mengolara karena degup jantungmu.
Aku pernah menelusuri sunyinya malam
Tapi gemuruh suaramu menerawang melolong jauh.
Dan malam itu, aku langsung mencari gemuruh suaramu.
Aku sempat meragu dengan keraguaku,
Ketika aku menatap dari kejauhan wajahmu yang mungil, di saat beradu pandang di tepi
sungai Babilon.

Mungkinkah gerak cinta itu saat pandangan pertama, menusuk ruang dan waktu sampai ke
sumsum jiwaku
Sehingga jiwa yang nihil menjadi jiwa yang makna.
Ataukah cinta itu sebuah luka yang menusuk duka. "Ahhh rupa-rupanya tidak dea" cintamu
seperti seorang filsuf yang membawa pada lentera hidup dan aku sungguh merasakannya.
sungguh murni cintamu

Dea…
Itulah recehan rasaku, yang aku tuang pada secangkir tulisanku dengan semilir hembusan
senyummu
Hmmmmmmmm aku terbuai

Ohw ya dea………
Satu yang tak kulupakan darimu ketika seberkas cahaya yang kau titipkan pada tiang awan
kerinduan disaat mentari pagi menjelma dari sudut kamarku.
Aku baru sadar ternyata seluruh hidupku adalah aku,
aku yang tahu dari ketiadaan waktu
Terimakasih kamu pernah hadir dalam masa laluku….
Izinkan aku membawa semua kenangan ini, karena aku tahu, kita adalah dua rasa yang
tidak saling menyatu tapi berdampingan.
Biarkan mentari menjadi saksi….

By: Egiwandi
Jogja, 29 Oktober 2022
Baca juga :  Sepenggal “Sunyi” Untuk Sahabat