Sepenggal ‘Kesunyian’ Untuk Kekasih

Sepenggal ‘Kesunyian’ Untuk Kekasih
Picture by https://cdn.editage.com/insights/editagecom/production/2020-04/covid-banner.jpeg
ClaretPath.com - 
Sepenggal ‘Kesunyian’ Untuk Kekasih
(kepada pahlawan Covid-19 yang telah gugur)

Dear
Kesunyian yang dulu kita puja, kini telah berganti wajah. Ia adalah nestapa yang mengisi setiap lorong ziarah. Banyak orang menamainya ketiadaan yang ada. Ia adalah mimpi yang senang bergelantung di pucuk mata: sebuah kecanduan atas pengharapan dilipur lara. Bagaimana tidak, jalanan semakin sarat dengan pejalan kaki tak berkasut; sedang di sana semesta makin asyik merayakan derita kesendirian; manusia semakin gencar melupakan kesejatian demi fantasi-fantasi firdaus.

Dear
Inilah kesunyian ‘kita’: hati yang terbang menuliskan kisah percintaan pada dedaunan basah. Barangkali ia adalah pundak terakhirnya, tersebab segala hati tak lagi pantas untuk mengekalkan selaksa kenangan. Kau tentu tahu kekasih, segelintir orang diwaktu ini lebih fasih menamai kenangan sebagai anamesis kenyataan penuh kesia-siaan.

Dear
Aku membaringkan diri pada sehelai sajadah. Di sana kutemukan sebuah kesunyian; adalah kau: sebuah pengorbanan demi meneguk darah sang takdir tatkala kehidupan tercipta untuk sebuah kematian. Kesunyian adalah kau: air mata yang membeku setiap kali aku menengok anamnesis yang pernah menjadikan dunia ada; sebuah perjuangan demi secuil senyuman pada bibir-bibir pertiwi.