The Crucified People | Teologi

Picture by gbipasko.com

Penaclaret.com“…to taking the crucified people – down from the cross. Demikian metafor John Sobrino untuk menegaskan sasaran proyek teologis Ignacio Ellacuría.

Ignacio Ellacuría adalah seorang imam Ignatian. Ia lahir di negeri Matador (Spanyol) dan kemudian hari berkarya di El Salvador. Pada tanggal 16 November 1989 ia meninggal dunia. Ia mati sebagai martir – setelah ditembaki mortir oleh militer pemerintah El Salvador.

Ignacio Ellacuría dikenal umum sebagai filsuf dan teolog. Ia belajar teologi di bawah bimbingan teolog negeri Panzer: Karl  Rahner. Kemudian, di bidang filsafat – ia meraih doktor setelah menempuh studi bersama Xavier Zubiri, Filsuf dari negeri Matador.

Di El Salvador, Ellacuría berkarya sebagai filsuf dan teolog. Ia menjadi terkenal, bukan hanya karena ia mengajar di kelas – tetapi terutama karena ia terlibat dalam realita sosial. Ia aktif mengkritisi birokrasi dan memberi solusi untuk problem sosial di El Salvador.

Baca juga :  Teologi Pembebasan Asia Aloysius Pieris

Kala itu, El Salvador tengah dilanda perang saudara. Banyak orang menjadi korban dan menderita. Pemerintah bertindak secara represif – sehingga banyak rakyat menjadi tertindas. Itulah realitas sosial El Salvador yang dihadapi Ellacuría.

Berhadapan dengan realitas yang demikian – Ellacuría tidak tinggal diam. Ia melibatkan diri dalam berbagai diskusi sambil tanpa henti mencari solusi. Dengan mata seorang teolog – ia melihat orang-orang yang tertindas sebagai: the crucified people, rakyat tersalib.

The crucified people, rakyat tersalib adalah mereka yang tertindas dan menderita. Pengenalan Ellacuría akan rakyat tersalib terkait dengan figur Hamba Yahwe yang menderita dan Yesus dari Nazaret. Ia melihat, bahkan dalam Injil Yesus megidentifikasi Diri-Nya dengan mereka yang menderita (Mat 25:31-46).

Baca juga :  Allah Telah Mati, Yesus Kristus Membunuh-Nya

Basis identifikasi Ellacuría akan “rakyat tersalib” adalah fakta adanya penderitaan dan ketertindasan dengan biang pihak lain. Dalam konteks Ellacuría – biang ketersaliban rakyat El Salvador adalah pemerintah. Tindakan pemerintah yang represif – membuat rakyat tertindas.

Jika ditarik luas – rakyat tersalib tidak terikat secara spasial hanya di El Salvador. Hampir di mana-mana ada. Dan, biang ketersaliban pun, tak hanya oleh ulah pemerintah. Semua orang, secara individual berpeluang menjadi biang. Sebut saja, penindasan terhadap kaum wanita yang marak di mana-mana, pun di depan mata. Dalam arti luas, mereka juga adalah the crucified people.

The crucified people, rakyat tersalib – begitu kuat mengganggu pikiran Ellacuría. Ia bahkan bilang: “… benar orang berbicara tentang “Tuhan yang tersalib” – tetapi sama pentingnya dan bahkan lebih penting sekarang untuk berbicara tentang “rakyat tersalib”.

Baca juga :  Keselamatan  & Kebebasan Manusia

Seluruh proyek teologis Ellacuría diperuntukan bagi pembebasan rakyat tersalib: “untuk menurunkan rakyat tersalib dari atas salib” – to taking the crucified people – down from the cross.

[32 tahun kematian Ignacio Ellacuria. 16 N0vember 1989- 16 November 2021 ]