Maria Tanpa Noda Dosa

Leo Exposto

Sumber gambar: Claretpath.Com

Hari Jumat Masa Adven I, 08 Desember 2023

Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa

Bacaan I: Kej. 3:9-15.20

Bacaan II: Ef. 1:3-6.11-12.

Bacaan Injil: Lukas 1:26-38

Claretpath.com-Para sahabat Claretpath yang terkasih dalam Kristus Yesus, salam jumpa lagi. Hari ini Gereja sejagat merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa. Kisah tentang Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa adalah salah satu aspek yang sangat menginspirasi dalam iman Katolik. Konsep ini merujuk pada keyakinan bahwa Maria, ibu Yesus, dikandung tanpa dosa asal (Immaculate Conception). Hal ini berarti bahwa Perawan Maria tidak terkena warisan dosa asal dari Adam dan Hawa.

Konsep ini mengundang kita untuk mempertimbangkan keunikan dan kesempurnaan Allah dalam memilih Maria untuk menjadi ibu Yesus Kristus. Dengan memberikan Maria keistimewaan ini, Allah mempersiapkan sebuah wadah yang suci untuk kelahiran Putra-Nya yang akan menjadi penyelamat dunia. Kehadiran Maria yang tanpa noda dosa juga menginspirasi kita untuk menghargai kesucian dan kemurnian dalam hidup kita sendiri. Ini mengajarkan bahwa kita bisa meraih kesucian melalui kasih karunia Allah. Bahkan meskipun kita mungkin berdosa, selalu ada harapan bagi kita untuk memperbaiki diri dan memperoleh kesucian.

Baca juga :  Jangan Menjadi Batu Sandungan

Dalam bacaan Injil Suci hari ini mengisahkan tentang Santa Perawan Maria menerima kabar dari Malaikat Tuhan untuk menjadi Bunda Yesus. Penghormatan dan ketaatan Bunda Maria terhadap kehendak Tuhan sering kali menjadi contoh yang mengilhami umat manusia di dalam beriman dan beragama. Dalam banyak kisah dan tradisi Katolik, ketaatan Maria kepada Allah lalu menjadi sebuah contoh yang luar biasa bagi kita.

Baca juga :  Menjadi Corong Allah

Maria Sebagai Contoh Kita

Salah satu contoh yang paling terkenal adalah saat Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel bahwa dia akan menjadi ibu Yesus, Mesias. Meskipun dia mungkin tidak sepenuhnya mengerti konsekuensi dari perannya yang besar ini, Maria dengan tulus menerima kehendak Tuhan tanpa ragu atau penolakan. Dia mengatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38).

Ketaatan Maria berlanjut sepanjang kehidupannya, termasuk selama masa kesulitan dan penderitaan saat dia melihat anaknya menderita salib. Dia tetap setia dan teguh dalam imannya pada kehendak Tuhan, meskipun situasinya penuh dengan rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa. Maka, sebagai Putra-putra Hati tak Bernoda Maria, panggilan bagi kita pada hari ini adalah meniru ketaatan Santa Perawan Maria dalam menjalani panggilan kita masing-masing.

Baca juga :  Menemukan Tuhan Dalam Situasi Penderitaan

Dan dengan menyaksikan ketaatan Bunda Maria kepada Allah menginspirasi kita untuk mencari kebijaksanaan, ketenangan, dan kepercayaan yang sama dalam ketaatan kita kepada Tuhan, karena ini adalah panggilan untuk membuka hati dan pikiran, serta bersedia menerima rencana Allah dengan penuh keyakinan, walaupun terkadang sulit kita pahami. Semoga……….