Menemukan Tuhan Dalam Situasi Penderitaan

Bukan Sesuka Hat
Sumber gambar: ClaretPath.com

ClaretPath.ComMenemukan Tuhan Dalam Situasi Penderitaan

Hari Sabtu, 01 Oktober 2022

Pesta Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Perawan, Pujangga Gereja dan Pelindung Misi.

Bacaan I: Yes. 66:10-14c

Bacaan Injil: Mat. 18:1-5

Saudara-saudaraku yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Hari ini bersama gereja sejagat kita merayakan pesta Sta. Theresia dari Kanak-kanak Yesus atau Theresia Liseux. Pelindung misi. Bersamaan dengan itu, dari bacaan pertama nubuat Nabi Yesaya mengajarkan kepada kita terkait pengharapan di tengah situasi yang sulit. Nasihat Nabi Yesaya bahwa Allah akan mengalirkan keselamatan seperti sungai dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Alamat atau pun sasaran dari seruan profetis dari sang Nabi ini adalah bangsa Israel yang tengah terpuruk akibat penindasan bangsa asing (Mesir).

Baca juga :  Dilahirkan Kembali | Renungan Harian

Sebenarnya, Nabi Yesaya ingin mengajarkan kepada bangsa Israel bahwa “God is hidden in difficulties, if we have find Him, we never lose Him“. Dengan situasi tertindas atau penderitaan yang mereka alami di tanah pembuangan, bangsa Israel diajak untuk menemukan Tuhan dalam situasi penderitaan yang sedang mereka alami. Kasih setia Allah selalu ada dan menemani bangsa Israel.

Sementara itu pula, Penginjil Matius hari ini juga mengajarkan kepada kita untuk belajar dari anak-anak. Belajar dari anak-anak bukan berarti kita harus kembali menjadi anak-anak. Apalagi bersifat infantil (Kekanak-kanakan). Melainkan menimba kebajikan yang ada dalam diri anak-anak yakni kerendahan hati, kemurniaan motivasi dan keterbukaan hati untuk mau belajar.

Baca juga :  Hukum Taurat Menakutkan?

Sarana Dalam Upaya Menemukan Tuhan

Point maupun sarana yang bisa kita pelajari dari kedua bacaan hari ini agar boleh menemukan Tuhan adalah pertama, kita belajar dari nasihat Nabi Yesaya bahwa penderitaan ataupun tantangan yang kita hadapi akan berakhir dengan sebuah kebahagiaan, jikalau kita mau tetap berharap pada Tuhan. Selain itu juga, kita berusaha semaksimal mungkin menemukan kasih ataupun karya Allah dalam situasi sulit yang kita alami. Pun termasuk di dalamnya adalah situasi penderitaan. Maksudnya bahwa situasi batas maupun penderitaan manusiawi bukanlah penghambat bagi kita untuk tetap mencari dan menemukan Tuhan. Kedua, dari bacaan Injil kita belajar untuk memiliki sikap kerendahann hati, motivasi yang murni dan mau terbuka hati dalam mengandalkan Allah dalam segala sebagaimana sikap seorang anak terhadap kedua orangtuanya. Semoga Tuhan memberkati kita.