Ayat-Ayat Cinta

Sumber gambar: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3614941/keahlian-menulis-makin-penting-di-dunia-kerja-simak-3-tipsnya

Pena Claret.com – Aku ingin menulis tentang-Mu dalam beningnya rasa akan cinta-Mu. Hari demi hari supaya tak ada pikiran lain yang mengusik di sana dan menggangguku dalam menggores semua tentang cinta-Mu.

Akan kueja ribuan diksi yang purba, sebagaimana pujangga lama menggambarkan perihal cinta. Sebagaimana cinta adalah bagian yang tiada terpisahkan. Adalah kesatuan yang teguh sebentuk hati. Aku mempercayai cinta adalah lukisan dari sebuah rasa yang sangat bertahta di hati.

Baca juga :  Pergi | Puisi

Sampai saat ini, dari sekian jarak yang terlampaui ronanya kian menyala. Musim cinta telah menuliskan hikayat tentang pertemuan Adam dan Hawa. Aku menuju-Mu termaktub dalam sebuah diksi yang bernilai.

Sungguh begitu indahnya diksi yang purba kala itu, yang tertulis di batu-batu. Tentang renjana cinta yang tak terkulai. Terus merona dan meriahkan indahnya kisah bersama-Mu, dalam jalan suci ini.

Baca juga :  Siasat: Psyche kepada Cupid || Puisi

Aku pun dilarutkan dalam bahasa kasih, sebagaimana aku menerima kodratku dipertemukan dengan-Mu; di surga indah-Mu. Di sana, hatiku meluapkan ayat-ayat cinta yang masih terselip di kedalamnya; teranugerah dari-Mu.

Tekadku: aku akan terus meniti lukisan ayat-ayat cinta itu dalam lembaran petualangan yang tiada akhir menuju-Mu, tuk menikmati indah di seberang bersama-Mu.

Baca juga :  Kamu... Ya Kamu..!

Pematang Siantar, 3 April 2022