ClaretPath.com – Serahkanlah Semuanya kepada Tuhan
- Senin, 5 Agustus 2024
- Injil Matius 14:13-21
Yesus memberi makan 5000 orang. Cerita itu sangat populer. Namun, tahukah kita bagaimana cara-Nya Yesus dapat melakukannya?
Ceritanya juga sangat familiar. Yesus melipatgandakan lima roti dan dua ikan. Oleh karena itu, mereka sangat kelimpahan, sehingga semua makan sampai kenyang, bahkan masih ada sisa 12 bakul penuh.
Menariknya, Yesus tidak membuat mukjizat dari ketiadaan. Justru awal mukjizat itu adalah penyerahan lima roti dan dua ikan oleh para murid.
“Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan,” begitulah kata mereka (lih.Mat 14:17; bdk. Mrk 6:38; Luk 9:13). Dalam versi Injil Yohanes roti dan ikan itu milik seorang anak kecil (lih. Yoh 6:9).
Entah roti dan ikan itu milik para murid, entah seorang anak kecil, tetap saja narasinya berawal dari penyerahan roti dan ikan tersebut kepada Tuhan Yesus. Jadi, mukjizat penggandaan roti dan ikan tidak mulai dari ketiadaan. Sebaliknya, peristiwa mengagumkan itu berawal dari penyerahan apa yang ada pada para murid atau seorang bocah.
Ada tiga tindakan yang perlu kita perhatikan dalam mukjizat ini. Yesus (1) mengambil, (2) menengadah ke langit dan mengucap syukur, (3) memecahkan dan memberikan.
Penyerahan lima roti dan dua ikan tersebut diambil Yesus, diucapkan syukur atasnya, lalu dipecahkan dan diberikan-dibagikan kepada semua orang. Menurut Paus Fransiskus, tindakan ini mengingatkan kita akan tindakan-Nya pada Perjamuan Malam Terakhir (Paus Fransiskus, Angelus, Minggu 28 Juli 2024).
Serahkanlah segalanya…
Itulah tindakan Yesus. Pertanyaannya, apa tindakan yang harus kita lakukan?
Sangat tampak jelas dalam teks Kitab Suci hari ini, yaitu menyerahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan Yesus. Tuntutan ini bukan anjuran, melainkan perintah.
“Bawalah kemari kepada-Ku,” demikian kata Tuhan Yesus. Oleh karena itu, pesan bagi kita, yakni serahkanlah apa saja yang ada pada kita, maka Tuhan akan melakukan yang terbaik untuk kita.
Hal ini sungguh telah menjadi pengalaman pribadi para murid Yesus. Itulah sebabnya rasul Petrus dalam suratnya yang pertama dia menganjurkan hal yang sama.
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Ptr 5:7).
Pecinta Literasi