Dia Menanti di Ujung Lingkaran Abadi

Faustino da Cruz

Pengkhianatan Yudas
Sumber gambar: ClaretPath.Com

Hari Sabtu Masa Adven Ke-II, 16 Desember 2023

Bacaan I          : Sirakh 48:1-4, 9-11

Bacaan Injil     : Matius 17:10-13

Claretpath.com-Para sahabat Claretpath yang terkasih dalam Kristus Yesus, salam jumpa lagi. Adven merupakan momen terbaik bagi kita untuk mempersiapkan diri. Kita mempersiapkan diri dengan iman dan kebaikan. Dengan iman dan kebaikan persiapan kita lebih sempurna dan pantas untuk menyambut kehadiran Kristus. Ada banyak hal yang harus kita siapkan dalam diri kita untuk menyambut-Nya. Persiapan kita harus memprioritaskan iman agar janji Kristus dapat terlakasana dalam diri kita. Iman harus diproklamasi dengan nilai hidup yakni Kebaikan.

Kedua bacaan suci hari ini mengajak kita semua untuk merenungkan bahwa tujuan penantian kita adalah untuk bersatu dengan Dia. Dalam penantian kita ada dua kata yang perlu kita dalami bersama, yaitu, Iman dan Kebaikan. Iman adalah Cahaya yang mampu menerangi setiap aspek hidup manusia. Kata Paus Fransiskus dalam Ensiklik Lumen Fidei mengatakan bahwa iman lahir dari suatu perjumpaan personal dengan Allah yang hidup, yang menyatakan kasih-Nya dan yang memanggil kita untuk menjadikan jaminan hidup dan keselamatan. Sedangkan kebaikan adalah, “seruan, suara yang membebaskan dan merangsang hati nurani”, yang di dalamnya terdapat hukum yang ditulis oleh Tuhan untuk mencintai kebaikan dan menghindari kejahatan. Dengan kedua kata ini kita pun diingatkan kembali tentang janji Kristus kepada kita. Yesus berjanji bahwa dunia dan seluruh isinya akan diperdamaikan dengan Tuhan Allah. Oleh karena itu kita semua diajak untuk berharapan pada janjiNya.

Baca juga :  Iman Yang Bermuara Pada Pengharapan

Saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus, janji apa yang ditawarkan Yesus kepada kita? Tentu tidak lain dari janji keselamatan. Keselamatan yang ditawarkan Yesus kepada kita merupakan satu garansi atau jaminan bagi perjuangan iman kita. Jaminan dari Tuhan Yesus bagi para pengikutnya adalah Ia menantikan anak-anakNya di ujung perjalanan atau dengan kata lain Dia sedang menantikan kita di sudut ligkaran abadi.

Baca juga :  Bertahan dalam Pencobaan | Renungan Harian

Dalam bacaan pertama Kitab Sirakh memberi satu ungkapan harapan bagi kita bahwa “Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kami pun pasti akan hidup pula” (Sir. 48:9-11). Harapan ini bisa ditanggapi hanya dengan iman dan kebaikan. Dengan iman dan kebaikan mampu membuka mata hati para pengikut Kristus untuk melihat Kebaikan Kristus melalui rekan-rekan seperjalanan. Para saudara-saudari, kita semua diajak untuk membuka diri agar kebaikan Tuhan dapat dipancarkan dalam penantian kedatangan Penyelamat Dunia.

Dalam realitas hidup setiap hari, kita saling melihat anugerah Tuhan dalam diri setiap orang, melihat dan mengimani aneka keutamaan dan nilai-nilai kehidupan yang kita hayati dalam tapak-tapak kepengikutan kita. Namun, acap kali semangat duniawi menutup mata hati sehingga kita tidak dapat melihat kebaikan Tuhan, kenikmatan insani mengikat kaki-telinga kita sehinnga tidak dapat berbuat baik bagi orang lain dan teknologi membuat kita buta iman. Sehingga tak dapat melihat kesaksian hidup dari orang lain. Demikian dengan peristiwa ahli-ahli Taurat yang dikisahkan dalam penginjil Matius pada hari ini. Dimana orang tidak mengenal Elia Ketika Elia datang. Maka pernyataan Yesus kepada para murid menyadarkan mereka akan kehadiaran Mesias di tengah-tengah mereka.

Baca juga :  Tentang Ketaatan dan Kasih

Maka permenungan hari ini, Yesus mengajak kita semua untuk terus beriman kepada Tuhan sambil menyebar kebaikan kepada sesama dalam masa adven ini. Mari kita beradventus sambil berharap pada janji Kristus. Iman dan kebaikan menguatkan kita dalam penantian pada kedatangan Kristus. Oleh karena itu, berhaplah kepada keselamatan  Kristus dalam hidupmu karena Dia menantikan kita di ujung lingkaran abadi. Semoga………