Rumah-Ku

Picture by Wix.com

Selasa Pekan Biasa XXXII

Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

Bacaan I: Yeh. 47:1-2.8-9.12

Bacaan II: 1 Kor. 3:9b-11, 16-17

Bacaan Injil: Yoh. 2:13-22

Penaclaret.com –

Sang pemberi hidup

Engkau begitu kokoh

Tempat yang memberikan kedamaian

Yang mengajarkan akan apa itu cinta

Engkau selalu ada di kala duka dan suka

Engkau adalah tempatku untuk pulang

Tempat untuk menghilangkan penat

Sahabat Pena Claret yang terkasih, salam jumpa lagi di hari yang baru. Sepenggal puisi di atas menjadi pembuka renungan, sekaligus menjadi contoh untuk menggambarkan makna dan ciri dari rumah itu sendiri. Rumah menjadi tempat atau bangunan yang sangat dibutuhkan oleh setiap pribadi. Bangunan yang selalu melindungi kita. Tempat di mana kita belajar untuk merangkak, berbicara, menemukan kasih, dan masih banyak lagi. Tempat yang menjadi saksi bisu bagi setiap pengalaman-pengalaman indah kita. Apalagi di situasi pandemi sekarang ini, rumah menjadi salah satu tempat yang paling nyaman.

Baca juga :  Ada Diskon 100% di Kapernaum

Sobat Pena Claret yang terkasih, di sini kita tidak akan merenungkan rumah sebagai bangunan saja, melainkan lebih mengarah kepada hal yang lebih mendalam.  Yohanes dalam bacaan Injil hari ini mau menggambarkan rumah yang berciri iman. Rumah rohani atau yang kita sebut Gereja. Tempat di mana umat beriman bersatu dalam kasih akan Kristus. Persatuan yang membawa kepada kedamaian yang mana Kristus menjadi kepala dan kita semua anggota-anggotanya.

Baca juga :  Pelita Kecil Seorang Martir

Rumah juga dapat diartikan sebagai tubuh. Tempat untuk mengolah iman dan kasih kepada Tuhan, diri sendiri, dan sesama. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menegaskan, “Tubuhmu adalah kenisah Roh Kudus” (1Kor 6:19). Tubuh kita menjadi tempat yang sakral. Tempat di mana Yesus tinggal dan menyapa kita. Namun, zaman sekarang banyak dari kita menghasrati tubuh yang ideal dan menawan. Tentu, agar terlihat menarik di mata orang lain. Bahkan sebagian orang rela mengubah tubuh mereka yang adalah kenisah Roh Kudus dengan berbagai cara.

Sahabat Pena Claret yang terkasih, tahukah kalian bahwa tindakan di atas sebenarnya telah merusak rumah kita. Rumah yang sebenarnya menjadi kenisah Roh kudus malah dijadikan sebagai rumah dosa. Tindakan-tindakan seperti inilah yang dikecam oleh Yesus, sebagaimana yang tertulis dalam Injil hari ini. Akan tetapi, kita perlu ingat! Bahwa bukan hanya tubuh jasmani saja yang memerlukan perawatan, tetapi tubuh rohani pun perlu dirawat. Pertanyaan refleksi bagi kita, sudahkah saya merawat dan mencintai tubuhku? Apakah rumahku selalu menjadi tempat untuk Yesus?

Baca juga :  Membendung Keinginan

Tuhan memberkati….