Opini  

Proyek Rekayasa Manusia

Proyek Rekayasa Manusia
Picture by Bilguistam.com

ClaretPath.com – Proyek Rekayasa Manusia. Sudah tahukah kalian bahwa sekarang sudah ada aplikasi yang dapat mendeteksi gen-gen dominan yang mewakili ras dalam tubuh seseorang. Fenomena yang menarik baru-baru ini adalah keyakinan bahwa Najwa Shihab, duta baca Indonesia yang katanya berdarah Timur Tengah, ternyata tidak seluruhnya benar. Aplikasi Genetik itu malah membantah; gen arab Najwa hanya 3,4%. Justru ada 10 suplemen gen lainya yang malahan lebih mendominasi dari gen arabnya. [1

Proyek yang menyejarah

Proyek rekayasa manusia sebenarnya sudah lama menjadi ambisi manusia teknologi. Kita mengenal proyek Cloning, chip artificial Intelligence, rekayasa genetik, dan sebagainya. Akan tetapi usaha semacam ini belum sepenuhnya sukses, karena nyatanya belum ada manusia utuh yang diciptakan secara penuh.[2] Robot-robot canggih buatan Jepang pun belum sepenuhnya mirip manusia secara utuh. [3]

Mega proyek ini akhirnya menemui titik terang baru setelah para ilmuwan akhirnya berhasil menemukan dan mengurutkan seluruh struktur rantai gen manusia, sehingga membuka jalan baru untuk memahami secara lebih baik tentang cetak biru manusia dan bagaimana mutasi genetik dapat berkontribusi pada bentuk, penyakit dan tingkah laku manusia (Kompas, 5 April 2022 ).

Progres Terbaru

Mega proyek yang dimulai di Prancis sejak 1994 ini untuk pertama kali  berhasil mengurutkan sebagian besar dari 3 miliar kode huruf yang terkandung dalam  deoxyribonucleic acid (DNA) atau pasangan basa yang membawa informasi genetik manusia. Sebenarnya sinyal penemuan luar bisa ini sudah disinyalir sejak 2003 silam.  Namun, masih ada bagian genom—keseluruhan informasi genetik—manusia yang masih menjadi misteri.

Sejak beberapa tahun terakhir, konsorsium ilmuwan Telomere to Telomere (T2T), yang terdiri atas para peneliti di National Human Genome Research Institute (NHGRI), bagian dari National Institutes of Health, Universitas California, dan Universitas Washington, berupaya memecahkan misteri ini. Mereka akhirnya berhasil mengisi 8 persen terakhir dari huruf DNA yang tidak jelas lokasinya di urutan sebelumnya dan menerbitkan temuannya di jurnal Science pada Kamis (31/3/2022).[4]

Sumbangsi Kemajuan

Adanya penemuan pelengkap ini, konsorsium T2T menggunakan urutan genom yang sekarang lengkap sebagai referensi untuk menemukan lebih dari 2 juta varian tambahan dalam genom manusia. Studi ini memberikan informasi yang lebih akurat tentang varian genom dalam 622 gen yang relevan secara medis. Karena itu, meskipun sedikit terburu-buru secara metode verifikasi kemungkinan lain, dapat ditarik sebuah hipotesis bahwa semua ras manusia saat ini bisa diketahui seluk beluk berupa, kerentanan terhadap penyakit, pola perilaku yang dominan, bahkan hobby setiap orang berdasarkan takson genom ras.

Baca juga :  Claret Sebagai “ada”

Data yang baru diurutkan termasuk bagian yang sebelumnya tidak diketahui, seperti sentromer, bagian tengah kromosom yang sangat penting untuk mengetahui perkembangan manusia dan juga berperan dalam pertumbuhan otak dan penyakit neurodegeneratif. Para ilmuwan juga berhasil mengurutkan bentangan panjang DNA yang berisi sekuens berulang, yang awalnya dianggap mirip dengan kesalahan penyalinan sehingga disebut ”DNA sampah”.

Namun, urutan berulang ini, kemungkinan memainkan peran yang sangat vital, misal. dalam penyakit manusia, bahkan membedakan manusia dengan spesies lain. Contohnya adalah para peneliti menyebutkan, primata memiliki jumlah salinan yang berbeda dari daerah yang berulang ini daripada manusia, dan mereka muncul di bagian genom yang berbeda. Ini menjadi alasan genetik perbedaan manusia dan primata.

Direktur NHGRI Eric Green, dalam keterangan tertulis, menyebutkan, analisis urutan genom lengkap ini secara signifikan menambah pengetahuan kita tentang kromosom, termasuk peta yang lebih akurat untuk lima lengan kromosom, yang membuka jalur penelitian baru. Ini membantu menjawab pertanyaan biologi dasar tentang bagaimana kromosom memisahkan dan membagi dengan benar.

Urutan lengkap genom manusia, sebuah kemajuan sains luar biasa

Menghasilkan urutan genom manusia yang benar-benar lengkap merupakan pencapaian ilmiah yang luar biasa, karena memberikan pandangan komprehensif pertama dari cetak biru DNA manusia. Dengan adanya urutan genom manusia yang sekarang sudah lengkap ini akan menjadi referensi bagi berbagai studi baru yang bertujuan untuk membangun pandangan komprehensif tentang variasi genom manusia, atau bagaimana DNA manusia bisa berbeda. Wawasan tersebut sangat penting untuk memahami kontribusi genetik untuk penyakit tertentu dan menggunakan urutan genom ini sebagai bagian rutin dari perawatan klinis di masa depan.

Dengan kelengkapan data T2T di atas, para peneliti bisa menemukan lagi data sekuens terkait DNA manusia yang selama ini belum diketahui. ”Apalagi ada konteks fungsional terkait dengan penyakit dan fenotip lainnya, yang dulu belum ditemukan. Selain itu, rekayasa genetik ini mampu membantu merekayasa manusia secara menyeluruh. Hal ini tentu saja lahir dari keyakinan biologis dasar manusia, bahwa penyusun atau elemen awal dari kehidupan adalah sel, yang berupa asam amino (Nuclead Acid). Artinya bahwa rantai asam amino yang  membentuk rangkaian gen manusia yang sudah terdata dalam mega proyek di atas dapat membantu untuk rekayasa pun imitasi manusia baru yang “mirip” dengan orang lain. Artinya penggandaan individu adalah mungkin. Bahkan diup-greet menjadi lebih kebal terhadap penyakit, lebih ganteng dan seksi. Kemungkinan halangan proyek ini hanyalah pengaruh lingkungan sekitar sebagaimana dipikirkan oleh Ivan Pavlov dan Frederic Skinner.[5]

Baca juga :  No Action Talk Only

Hal ini sudah pernah dilakukan oleh seorang ilmuwan Cina, He Jianku. Ilmuwan ini berhasil membuat anak kembar dengan bantuan rekayasa genetika yang terimplentasi sejak masa pembuahan dalam rahim seorang ibu.[6] Proyek ini kemudian dibatalkan karena adanya teguran yuridis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karen melanggar tatanan moral dan akan melahirkan persoalan yang lebih baru dan pelik.

Persoalan Baru

Penemuan berkat ilmu pengetahuan dan teknologi tentu membawa kontribusi yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Akan tetapi teknologi juga bagaikan pedang bermata dua yang selalu memboncengi bahaya-bahaya tertentu. [7]Karena itu, teguran WHO atas proyek He Jianku tentu mempunyai alasan yang mendasar. Apabila manusia dapat direkayasa bahkan dibuat mirip dengan bantuan teknologi, lalu kita dapat bertanya bukankah manusia hanya sekadar buatan yang tidak jauh berbeda dengan benda mati. Manusia akhirnya kehilangan kekayaan misteri dan martabat luhurnya sebagai ciptaan yang mengenal nilai-nilai luhur. Artinya bahwa intrumentalisasi manusia semakin terbuka lebar. Dengan demikian nilai-nilai luhur manusia yang sudah ada dalam kultur dan sejarah manusia tidak lebih dari sekadar  kebohongan belaka. Dengan demikian, penghargaan terhadap martabat manusia sudah tidak ada gunanya lagi; toh manusia hanya seonggok daging yang dapat direkayasa secara biologis menjadi hidup.

Baca juga :  Melihat Masa Lalu NTT Perspektif Etnomusikologi

“Solusi” yang belum tentu

Wicara soal kemajuan, lambat laun yang lemah akan tunduk pada yang dominan dan masif. Pelarian dari kemajuan adalah sebuah ketidakmungkinan. Kalaupun mungkin tidak mengubah keadaan zaman secara makro. Hal ini sudah terbukti dalam utopia pioneer Horkheimer dan Adorno yang menolak produksi kapitalis.[8] Terkait penemuan Genom manusia yang lengkap, sepatutnya kemajuan ini tidak menjadi bumerang bagi kehidupan manusia. Dengan demikian kekuatan Hukum Positif adalah harapan global semua umat manusia. Harapannya bahwa semua elemen Global khususnya WHO agar getol mengeluarkan kebijakan yang pro-humanis.

Selain itu, semua elemen kehidupan yang terkait atau menjadi dampak langsung dari mega proyek ini mendapat kesadaran humanis agar dapat bahu-membahu memikirkan solusi yang mempertimbangkan secara komprehensif. Terkait dengan itu, di Indonesia yang menjadi referensi kita adalah Komisi Etika Indonesia yang mampu memberikan segala pertimbangan etis khususnya bagi agen penentu kebijakan publik. [9]  Pun masyarakat akar rumput mestinya mendapat kesadaran dan pemahaman yang berkelanjutan melalui segala kemungkinan, misalnya melalui media sosial, publikasi, ataupun pertukaran ide-ide di segala sudut dunia korporeal kita saat ini.[10] Dengan segala cara itu, kiranya semua penemuan teknologi dapat berjalan sesuai dengan rel pembangunan yang bernilai luhu dan manusiawi.


[1]  lihat https://amp.kompas.com/entertainment/read/2019/10/18/051800310/tes-dna-najwa-shihab-terkejut-gen-arab-di-dirinya-hanya-34-persen pada Rabu, 07 September 2022: 19:50

[2] Merujuk pada Filsafat Manusia, “utuh” artinya bukan sekadar dimensi biologis yang menyusun organ-organ biologis. Tetapi utuh dalam artian multi dimensi dan fungsional. Lih. Mulyatno, 20016.

[3] dar https://www.inews.id/news/internasional/sophia-robot-cerdas-yang-bakal-gantikan-manusia-mulai-diproduksi-massal-tahun-ini pada Rabu, 07 September 2022: 10:50

[4] Tema bacaan ini merujuk pada opini Kompas, 5 April 2022

[5]  Menurut kedua pemikir ini, tindakan manusia sangat terpengaruh oleh lingkungan di mana seorang hidup. Lih. Suseno, 2000

[6]  lihat https://www.riauonline.co.id/nasional/read/2018/11/29/ilmuwan-ini-klaim-berhasil-membuat-bayi-hasil-rekayasa-gen pada 07 September 2022: 10:30 WIB

[7] Konsep ini sangat nampak dalam kritik ilmu-ilmu sosial-reflekti atas positivis-logis. Lih. Hardiman, 2016

[8] Lih.  Suseno, 2002

[9] Lih. Haryatmoko, 2014

[10] Lih. Hardiman, 2021