Percakapan dengan Nikodemus

sumber gambar:Docplayer.info

Selasa 26, April 2022

Bacaan I Kisah Para Rasul :4:32-37

Bacaan II Yohanes 3:7-15

Penaclaret.com- Manusia sejak awal mula sudah terkurung dalam suatu mekanisme dosa yang digerakan oleh sikap kecurigaan dan ketakutan terhadap Allah. Allah yang sejak awal pula, berusaha untuk membebaskan manusia dari kekuasaan dosa sekaligus memperkenalkan diri sebagai Allah yang baik dan tidak perlu untuk ditakuti. Usaha Allah ini nampak melalui perutusan Putera-Nya, yakni Yesus Kristus Putera-Nya yang Tunggal. Yesus yang menderita-wafat-dan bangkit merupakan tanda nyata keselamatan Allah bagi manusia. Maka dari itu, manusia dituntut membaharui diri untuk bertobat dan percaya serta memulai hidup baru di dalam kristus.

Bacaan injil yang kita renungkan pada hari ini, menyajikan percakapan antara Yesus dan Nikodemus. Sebuah percakapan antara Yesus dan Nikodemus telah memberikan sebuah pemikiran baru. Yesus mengatakan ‘Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (ay. 7)’. Kalimat Yesus ini memberikan kebingungan besar bagi Nikodemus. Kata kamu harus dilahirkan kembali dipahami Nikodemus secara fisik, dan dibarengi dengan kerangka berpikir secara logika manusia sungguh merupakan suatu hal yang sangat imposible. Apakah manusia yang dengan fisik sudah menua, harus kembali ke rahim ibunya? Atau sebuah pertanyaan lain, bagaimana dengan mereka yang ibunya sudah meninggal; dapatkah ia kembali?

Baca juga :  Kebenaran Tak Dapat Disangkal

Sungguh merupakan sebuah kesulitan besar dan tidak masuk akal bagi nalar manusia jika kata-kata Yesus yang mengungkapkan bahwa manusia harus dilahirkan kembali dipahami dengan logika manusiawi. Dapat kita temukan dalam teks yakni sosok Nikodemus yang ditonjolkan sebagai pribadi yang keliru dalam memahami perkataan Yesus. Jika dilihat dari latar belakang Nikodemus, penolakan itu mungkin dikarenakan dia yang masih sangat berpegang pada prinsip keyahudiannya. Yesus pada mulanya sudah mengetahui bahwa akan ada penolakan. Penolakan dari Nikodemus itulah yang membuat Yesus berupaya menjelaskan dan meyakini Nikodemus dengan pemahaman yang sebenarnya bahwa bukan kelahiran fisik yang dimaksudkan melainkan kelahiran baru dalam Roh. Dengan kelahiran baru dalam Roh, manusia meninggalkan kebiasaan lama yang mana mereka hidup dalam keterpurukan dan mengenakan manusia baru dengan suatu pandangan yang baru dan hidup dalam Kristus.

Baca juga :  Keyakinanmu adalah Identitasmu | Renungan Harian

Para Sahabat Pena yang terkasih, pesan yang hendak disampaikan Yesus dalam kisah Injil hari ini, ialah perlunya sebuah sikap keterbukaan hati. Yesus menuntut keterbukaan hati dari Nikodemus karena dengannya pengajaran yang disampaikan Yesus dapat dengan mudah dipahami dan diresapi dalam suatu pandangan rohani dan bukan manusiawi. Kita sekalian diajak dengan suatu sikap terbuka pada tawaran Yesus karena Yesus telah mempersiapkan hadiah paskah untuk kita, yakni kehidupan baru untuk tinggal bersama dengan Dia. Peristiwa kebangkitan-Nya secara ilahi telah melahirkan kita dalam Roh. Hanya disini, tinggal menunggu waktu dari kita kapan kita mau menerima hadiah dari Yesus? Jangan tunggu besok atau lusa, karena Yesus sedang menanti kita untuk datang mengambil hadiah yang telah dipersiapkan-Nya untuk kita. Dia sangat menanti dengan harapan kita segera datang dengan mengenakan manusia baru. Semoga Sabda Tuhan dan renungan ini menggugah kita untuk senantiasa terbuka pada-Nya dan hidup didalam Dia. Amin.