Paus Fransiskus Minta Maaf Karena Terlambat 35 Menit

Paus Fransiskus & Keuskupan Genoa
Gambar: www.vatican.va - Paus Fransiskus & Krismawan-krismawati Keuskupan Genoa (Sabtu, 21/052022)

ClaretPath.com – Paus Fransiskus minta maaf karena terlambat 35 menit. “Saya minta maaf karena terlambat, saya telah membuat kalian menunggu 35 menit,” pintanya kepada krismawan dan krismawati dari Keuskupan Genoa. Permohonan maaf ini disampaikan Paus setelah menyampaikan selamat pagi dan terima kasih membuka perjumpaan mereka akhir pekan itu.

Paus Fransiskus tidak menyangkal bahwa dia terlambat. Dia mengakui keterlambatannya dengan rendah hati. Dia tidak mengada-ada. Bahkan dia mengatakan bahwa dia sudah mendengar suara krismawan-krismawati dari tempat kerjanya.

“Saya mendengar suara (kalian), tetapi saya belum selesai melakukan hal-hal yang harus saya lakukan terlebih dahulu, saya agak terburu-buru,” jelasnya membuka dialognya dengan mereka.

Baca juga :  Ekologi Hati ala Paus Fransiskus

Menarik bahwa ia tidak membual. Kita sering mendengar kata-kata ini: “Sebenarnya saya masih ada pekerjaan lain, tetapi saya berani dan rela meninggalkannya demi kalian di sini.” Kata-kata ini tampaknya sebuah basa-basi penuh hormat, tetapi sebenarnya kata-kata ini hanya pemanis di bibir saja.

***

Paus Fransiskus berbeda. Dia menyatakan alasan keterlambatannya yang sebenarnya. Alasan dia terlambat adalah masih harus menyelesaikan hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Terdengar sepintas seperti krismawan-krismawati dinomorduakan, tetapi seharusnya begitulah ungkapan hati yang jujur tanpa pretensi. Kejujuran mengungkapkan alasan berbuat salah ketika meminta maaf adalah cara mengungkapkan isi hati kita untuk diterima oleh isi hati pihak yang telah disakiti.

Baca juga :  Manusia Itu Tidak Tuntas?

Paus Fransiskus dengan rendah hati mau menunjukkan kepada kita bahwa meminta maaf bukan tindakan perendahan martabat seseorang. Minta maaf bukan saatnya untuk mempermalukan diri karena telah melakukan kesalahan. Ia justru menunjukkan bahwa permintaan maaf merupakan ungkapan hati seseorang untuk dipahami oleh hati pihak lain.

Baca juga :  Berbicara dengan Hati Meretas Hoaks

Ungkapan permintaan maaf adalah saat percakapan antarhati. Kesadaran inilah yang melingkupi hatinya ketika berjumpa dengan krismawan-krismawati dari Genoa. Itulah sebabnya dia menyampaikan pemohonan maafnya pada awal dan akhir perjumpaanya dengan mereka.

“Semoga harimu menyenangkan, terima kasih atas kunjungannya, dan maafkan 35 menit (keterlambatan saya),” ungkap Paus Fransiskus menutup percakapan akhir pekannya dengan krismawan dan krismawati dari Keuskupan Genoa.

Keseluruhan isi pesan Paus Fransiskus dapat dilihat di sini:

https://www.vatican.va/content/francesco/en/speeches/2022/may/documents/20220521-cresimandi-genova.html