Menurut Kamu, Siapakah Aku Ini?

Picture by: Victory Church

Jumat Pekan Biasa XXV

Bacaan Injil: Luk. 9: 18-22.

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Belakangan ini dunia sepak bola tengah digemparkan dengan keputusan yang diambil oleh dua rivalitas sepak bola sepajang masa yakni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Keduanya hadir dengan memberikan efek kejut, baik kepada fans maupun kepada seluruh pencinta sepak bola. Messi memutuskan meninggalkan Barcelona. Ronaldo meninggalkan Juventus dan memilih kembali ke Manchester United. Keduanya dikenal oleh banyak orang sebagai “GOAT” (Greatest of All Time). Istilah yang menjadi bagian dari perjalanan sejarah sepak bola dunia.

Sahabat Pena Claret yang terkasih, kisah di atas hanyalah sebuah intermezzo sebelum kita menolak lebih dalam mencari makna dari bacaan Injil hari ini. Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini? (Luk 9:18)” Tentunya, pertanyaan tersebut bagaikan petir di siang bolong. Akan tetapi, Petrus dengan cekatan menjawab katanya “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang nabi terdahulu yang telah bangkit. (Luk 9:19)” Kemudian, Yesus pun kembali melemparkan sebuah pertanyaan yang sangat mendalam: “Menurut kamu siapakah Aku ini? (Luk 9:20)” Petrus pun menjawabnya dengan penuh kepastian dan iman “Mesias dari Allah. (Luk 9:20)”

Baca juga :  Jangan Menjadi Batu Sandungan

Pada dasarnya, pertanyaan Yesus kepada para murid tentang siapa diri-Nya bukan hanya sekadar menantang melainkan juga mengundang masuk ke dalam suatu hubungan yang lebih mendalam. Jawaban Petrus telah menunjukkan kepada kita tentang hubungan antara Yesus dan para murid-Nya.  Setelah para murid mengenal Yesus sebagai Mesias, segera Yesus menggambarkan bagaimana Dia akan menderita, wafat dan akhirnya bangkit.

Baca juga :  Biarkanlah Tuhan yang Menilai

Melalui gambaran tersebut, Yesus ingin agar para murid dapat memahami bahwa Mesias yang dimaksudkan-Nya bukanlah Mesias sebagai pemimpin politik. “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketigaNya. (Luk 9:22)” Yesus hendak menunjukkan bahwa melalui kebangkitan-Nya, Dia adalah Mesias yang bukan hanya menyelamakan badan melainkan juga jiwa manusia.

Baca juga :  Tidak Pernah Merasa Cukup

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Bacaan Injil mengajak kita untuk mengenal lebih dalam siapa Yesus. Kita diajak untuk mengalami pengalaman personal dengan-Nya, mengenal Dia dari dekat, dari hati kita. Kalau kita sungguh mencintai Yesus pasti kita akan berusaha mengenal Dia lebih dalam sehingga tidak memberikan ‘jawaban-jawaban yang standar’ atas dasar kata orang. Ketika kita mengenal Yesus di situlah Dia akan menyingkapkan diri sepenuhnya kepada kita. Siapakah Yesus bagi pribadi kita? Tuhan memberkati.