Menjadi Utusan

Sumber gambar: houseofallnations.blogspot.com

Bacaan Matius 28:16-20

ClaretPath.com-Menjadi Utusan

Dalam bacaan Matius 28:16-20, kita disuguhkan momen yang menggetarkan jiwa dan mengundang kita untuk merenungkan arti yang lebih dalam. Ketika di puncak bukit, para murid berkumpul, masing-masing dengan ragam pikiran dan perasaan yang menggelayut di hati mereka. Di tengah keraguan dan ketidakpastian, mereka bertemu dengan Sang Guru yang bangkit dari kematian.

Kemudian Yesus berkata, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Yesus menyerahkan tongkat estafet rohani kepada kita. Ia mewariskan tanggung jawab. Dalam penugasan ini, kita diundang untuk menjadi wujud perantara, mengikat dan membebaskan, menghidupkan dan memurnikan.

Baca juga :  Petrus Kena Batu-Nya

Namun, janji Yesus bukanlah sekadar jargon kosong. Dia menjanjikan, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Di balik kata-kata ini terdapat kenyataan yang mendalam tentang kehadiran-Nya yang abadi. Ia tidak meninggalkan kita dalam kesendirian, tetapi memperkuat jiwa dengan kekuatan-Nya yang tak terbatas.

Baca juga :  Kapasitas Diri: Sarana Berbuat Baik

Ketika kita menjalankan misi-Nya, kita menjadi katalisator bagi kebenaran dan kasih di dunia ini. Kita dipanggil untuk memahami bahwa hidup ini adalah panggilan tak terhingga untuk menyebarkan pesan kasih-Nya. Kita adalah penjelajah rohani, melintasi lautan ketidakpastian dan melintasi puncak-puncak kesulitan. Namun, dalam perjalanan ini, kita diperlengkapi dengan kekuatan yang berasal dari sumber kehidupan itu sendiri.

Jadi, mari kita temukan keberanian dalam panggilan ini. Mari kita lihat diri kita sebagai matahari yang menyinari jalan orang lain dan sebagai jembatan yang menghubungkan alam manusia dengan alam spiritual. Dalam setiap gerakan kita, dalam setiap kata yang kita ucapkan, mari kita hadirkan tanda-tanda kasih-Nya yang tak terbatas.