Kamis Pekan Biasa XXVII
Bacaan Injil: Luk 11:5-13
Penaclaret.com – Sahabat Pena Claret yang baik, pernahkah kita mendengar diktum ini; “Malu bertanya, sesat di jalan?” Jika sudah, kita dapat memahami diktum ini sebagai pengingat bahwa usaha-usaha akan membuahkan hasil yang baik. Kemauan kita untuk mencari informasi agar jangan tersesat adalah usaha untuk menjumpai tujuan kita. Dalam konteks bacaan Injil hari ini (Luk 11:5-13), diktum ini dapat kita ubah menjadi “Malu meminta, tidak diberi”.
Sahabat Pena Claret yang terkasih. Dalam relasi kita dengan sesama tentu tidak lepas dari urusan tolong menolong, baik dalam lingkungan yang paling kecil (keluarga) maupun dalam lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Tolong menolong sudah menjadi identitas manusia sebagai makhluk sosial. Tidak satu pun manusia di dunia ini bisa hidup sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Dalam membangun relasi manusia membutuhkan bahasa sebagai sarana ekspresi manusia dengan sesamanya. Meminta, bertanya, memohon, mengingatkan adalah beberapa rumusan yang biasa kita pakai sebagai sarana ekspresi dalam relasi kita dengan orang lain.
Melalui Injil hari ini, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi yang baik dengan orang lain. Meminta pertolongan, meminta sesuatu kepada orang lain tidaklah lebih buruk dari bekerja sendiri atau mengambil milik orang secara diam-diam (mencuri). Meminta adalah sebuah tindakan yang baik jika didasari kesadaran bahwa dia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Meminta bantuan kepada sesama disebut sebagai usaha manusiawi dalam pola relasi horizontal (manusia satu dengan manusia yang lain).
Tidak hanya sampai di situ, hari ini juga Yesus sekali lagi mengajak kita juga membangun relasi vertikal (manusia dengan Allah). Yesus mengajarkan kita untuk meminta dalam doa. Bapa yang di Surga adalah baik. Jika di dunia ini ada orang-orang baik yang suka memberi, apakah Bapa yang baik akan menolak apa yang kita minta? Dia bahkan tahu apa yang dibutuhkan sebelum kita meminta kepada-Nya. Harus kita ingat lagi, “Malu meminta, tidak diberi”. Tuhan memberkati.
Misionaris Claretian. Menempuh pendidikan Filsafat di Universitas sanata Dharama Yogyakarta.