Menjadi Kaya

Antara Dunia dan Allah

ClaretPath.com – Menjadi Kaya

  • Bacaan Pertama: Yeh 28:1-10
  • Bacaan Injil: Mat 19:23-30

Sahabat ClaretPath yang dikasihi Tuhan, bacaan Injil yang kita renungkan hari ini kembali menyinggung tentang orang kaya. Di awal bacaan Injil, kepada para murid-Nya Yesus secara terang-terangan mengatakan: “…sukar sekali bagi seorang kayauntuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga ” (Mat. 19:23).  Yesus bahkan menekankan bahwa “…lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat. 19:24). Pernyataan Yesus ini sangat keras dan membuat gempar para murid yang mendengarnya.

Di antara kita mungkin dibuat gempar seperti para murid ketika mendengarkan pernyataan Yesus di awal bacaan Injil. Pernyataan Yesus jelas menunjukkan bahwa Ia tidak suka kepada orang kaya. Namun tidak semua orang kaya sama, karena itu tidak semua orang kaya tidak disukai Yesus. Di zaman modern ini kita masih bisa menemukan orang kaya yang sangat rendah hati, suka memberi kepada orang miskin dan dekat dengan sesama dan kepada Tuhan. Orang kaya seperti inilah yang dikehendaki Yesus. Sebaliknya, orang kaya yang tidak disukai Yesus adalah orang kaya yang hanya sibuk mengumpulkan harta, tidak pernah berbagi, sombong dan tidak ada waktu untuk Tuhan. Orang yang seperti inilah yang sukar masuk Kerajaan Sorga bahkan lebih mudah seeokor unta masuk melalui lubang jarum. Yesus sesungguhnya tidak melarang umat-Nya untuk menjadi kaya tetapi Ia menghendaki setiap orang untuk tidak menjadi egois tetapi saling berbagi dan paling utama tidak melupakan Tuhan .

Baca juga :  Sesama Sebagai Tuhan yang Hadir

Kisah raja Tirus dalam bacaan pertama memberikan gambaran mengapa Yesus tidak suka orang kaya. Raja Tirus merasa dirinya adalah allah, dewa. Ia memiliki kemampuan berdagang yang baik sehingga ia bisa mengumpulkan kekayaan yang banyak karena itu ia menjadi sombong dan tinggi hati. Karena hal ini ia berhadapan dengan hukuman Tuhan yang Mahatinggi dan dimasukkan ke dalam lubang kubur sebagaimana semua manusia lainnya (Yeh 28:8). Yesus tidak menghendaki kita jatuh pada lubang yang sama seperti yang dialami raja Tirus. Karena itu, dialog antara Yesus dan Petrus pada ayat 27-30 dalam bacaan Injil kiranya mampu membantu kita untuk menjadi orang-orang yang Yesus kehendaki. Kita hendaknya berani meninggalkan kenyamanan yang ditawarkan oleh kekayaan duniawi dan mengikuti Tuhan secara sungguh-sungguh dan radikal. Sahabat ClaretPath yang dikasihi Tuhan, Kekayaan duniawi tidak menjamin kita hidup bahagia, tetapi taat pada sabda Tuhan akan menjadi jaminan untuk menikmati kehidupan yang kekal.