Iman yang Besar

SABDA HARIAN - Oleh Todi Manek, CMF

iman perempuan
Gambar: Ilustrasi Perempuan Kanaan di Hadapan Yesus

ClaretPath.com – Iman yang Besar

  • Rabu, 7 Agustus 2023, Pekan Biasa XVIII
  • Injil Matius 15:21-28

Perempuan Kanaan di sekitar daerah Tirus dan Sidon datang menjumpai Tuhan Yesus. Ia memohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan.

Awalnya, Tuhan Yesus menolak, karena perutusan-Nya hanyalah untuk menyelamatkan orang Israel (lih. Mat 15:24). Bahkan ketika perempuan itu mendesak pun Dia masih menolak untuk membantunya.

Tuhan Yesus malah berkata, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (Mat 15:26). Namun, tanggapan perempuan tersebut membuat Yesus tercengang, “Benar, Tuhan. Namun, anjing itu juga makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat 15:27).

Baca juga :  Berbahasa adalah Gambaran Kepribadian | Renungan Harian

Mengikuti sebutan Orang Israel kepada bangsa lain, Yesus menyebut perempuan itu sebagai anjing. Namun, tanggapan perempuan itu membuat Yesus tak mampu berkata-kata lagi.

Spontan Ia berkata, “Hai Ibu, betapa besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” (Mat 15:28).

Mukjizat pun terjadi. Seketika itu juga anaknya sembuh (Mat 15:28).

Perhatikan kata-kata yang Tuhan Yesus gunakan: “…betapa besar imanmu”. Ternyata iman yang besar kepada Tuhan mampu membuat-Nya mengubah keputusan-Nya.

Baca juga :  Identitas dan Mayoritas Buas | Renungan Harian

Marilah kita memohon agar Tuhan menambahkan iman kita menjadi besar. “Tambahkanlah iman kami!” (lih. Luk 17:5).

Hanya dengan memiliki iman, apalagi iman yang besar, kita mampu memahami rencana dan kehendak Tuhan. Iman kita yang besar merupakan daya yang mendorong (desire) kita untuk mengenal siapa Allah yang kita sembah (bdk. Paus Fransiskus, Ensiklik Lumen Fidei, 29 Juni 2013).

Baca juga :  Kata Hati Nurani

Hal inilah yang perempuan Kanaan tersebut teladankan kepada kita. Iman memampukan kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendapatkan belaskasihan-Nya.

Keyakinan yang besar membuat kita mampu menghadapi berbagai tantangan. Perempuan Kanaan tersebut ditantang Tuhan Yesus. Bahkan Tuhan Yesus menyebut dia sebagai anjing. Namun, keteguhan imannya mampu melewati berbagai tantangan tersebut.

Tantangan yang datang menjadi peluang untuk bertumbuh dan berkembang. Hal ini akan semakin terasa bila hati kita selalu penuh pengharapan dan berpaut kepada Tuhan.