Kesadaran Diri untuk Mencintai

Sumber gambar: www.hidupkukatolik.com

Bacaan I Kisa Para Rasul 25:13-21

Bacaan II Injil Yohanes 21: 15-19

Penaclaret.com-Sahabat Pena Claret yang terkasih. Kesadaran adalah hal yang penting dalam hidup kita. Sebab kesadaran itu ada karena kita adalah manusia yang berakal budi. Namun kita tidak dapat memungkiri juga bahwa budi kita memiliki keterbatasan. Maka dari itu, kita perlu memiliki kesadaran yang dipicu oleh faktor eksternal. Hal itu dapat kita peroleh seperti semangat, motivasi, nasehat yang diberikan oleh orang lain.

Bacaan injil hari ini (Yoh 21:15-19), Yesus menanyakan sebuah pertanyaan yang sama kepada Simon Petrus sebanyak tiga kali “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Petrus memberi jawaban yang sama dari ketiga pertanyaan yang sama juga dari Yesus “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Reaksi dari Petrus yang ketiga menjadi sebuah kesadaran diri bahwa Yesus sampai ketiga kali bertanya kepadanya. Hal ini juga menandaskan bahwa Petrus memiliki keterbatasan sebagai manusia tetapi Yesus tetap memilihnya dan memberikan tugas mulia “Gembalakanlah domba-domba-Ku”.

Baca juga :  Iman dan Pengetahuan | Renungan Harian

Yesus ingin memastikan sedalam-dalamnya dan seberapakah kasih yang diberikan oleh Petrus kepada-Nya. Hal itu menunjukkan bahwa seorang Petrus yang mengasihi Yesus mengandaikan bahwa ia sungguh-sungguh mengikuti-Nya. Adapun Yesus sebagai Sang Guru ingin menemukan orginalitas dan totalitas kasih yang dimiliki oleh murid-Nya. Oleh sebab itu jawaban Petrus lahir dari sebuah kedalaman hati yang ingin terpaut pada Yesus.

Baca juga :  Penggandaan Kasih | Renungan Harian

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Kita sebagai manusia memiliki kemampuan dan keterbatasan. Kita mengikuti Yesus belum tentu mengasihi dengan hati “lain di bibir lain di hati”. Terkadang ada saatnya kita merasa tak memiliki apa-apa ataupun merasa jenuh mengikuti-Nya. Oleh karena itu kita membutuhkan Yesus untuk senantiasa menyadarkan dan menginsafkan kita. Yesus menjadi sahabat untuk mencelikkan kesadaran kita agar memperoleh kekuatan dan semangat untuk mengarungi hidup kita yang luas dan panjang dalam menggembalakan diri kita, orang lain, keluarga, dan komunitas. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita. Amin.

Baca juga :  Memancing Bersama Dia | Renungan Harian