Kalau Tindakan Tidak Dipercaya Lagi

Kalau Tindakan Tidak Dipercaya Lagi
Picture by https://pixabay.com/

ClaretPath.com – Kalau Tindakan Tidak Dipercaya Lagi

Jumat Prapaskah V

Bacaan I: Yer 20:10-13

Bacaan Injil: Yoh 10:31-42

Tindakan umumnya menjadi bukti terakhir sekaligus yang kuat untuk mempercayai seseorang. Misalnya, seorang DPR yang berkampanye berapi-api. Orang akan bertanya, apa yang ia sudah buat untuk rakyat? Rekam jejaknya seperti apa? Kalau omongannya dan buktinya di lapangan tidak sinkron. Maka, orang tersebut tidak bisa kita percaya.

Di dalam bacaan injil hari ini, tindakan yang menjadi bukti justru dipertanyakan. Lantas bagaimana lagi mememukan bukti yang kuat? Yohanes mengisahkan percecokan panas antara Yesus dan orang-orang Yahudi. Yesus telah berbuat banyak kebaikan, tetapi orang Yahudi bersikeras untuk membunuh Dia. Singaktnya orang Yahudi tidak mempercayai-Nya. Yesus lalu dengan nada yang barangkali agak lusuh mengatakan, “jikalau kalian tidak percaya pada (pribadi)-Ku, setidaknya percayalah pada Dia yang menyuruhku melakukan tindakan-tindakan itu.” Meskipun demikian, ambisi untuk membunuh Yesus di hati orang-orang Yahudi tak kunjung surut.

Baca juga :  Makan!

Apa yang boleh kita pelajari? Tindakan adalah bukti terakhir untuk mengecek integritas seseorang. Tentu saja tindakan yang tidak hanya sekali. Kalau itu juga dipertanyakan lantas atas dasar apa kita bisa saling mempercayai? Padahal sikap saling percaya adalah unsur yang utama untuk membangun kebersamaan: persahabatan, keluarga, dan persaudaraan. 

Baca juga :  Tentang Hal Berdoa
Baca juga :  Membendung Keinginan