Senin Pekan Biasa XXIV
Bacaan Injil: Luk 7:1-10
Penaclaret.com – Sahabat Pena Claret yang baik, hari ini Injil menyuguhkan sesuatu yang amat menarik untuk kita renungkan bersama. Pertanyaan penuntun untuk kita memahami kisah Injil hari ini adalah sejauh mana iman kita sudah menyelamatkan orang lain?
Dalam hidup, kita selalu membutuhkan orang lain. Begitu pun sebaliknya, orang lain membutuhkan kita. Tentu kita semua setuju bahwa tidak ada satu pun orang di dunia ini yang tidak membutuhkan atau bergantung pada orang lain meski orang itu diakui hebat, berada dan sebagainya. Kita semua membutuhkan orang lain dalam hidup. Hal yang tidak mungkin kita bantah adalah dilahirkan “oleh orang lain”.
Baca Juga:
Mencinta Hingga Terluka
Terlepas dari semua hal manusiawi yang menunjukkan bahwa kita semua membutuhkan orang lain dalam hidup ini, dalam kehidupan spiritual kita juga membutuhkan orang lain. Tidak jarang kita kadang menerima permintaan dari orang-orang untuk didoakan. Kita diminta untuk mendoakannya, keluarganya, dan bahkan kerabatnya dalam situasi yang mereka hadapi. Inilah sesuatu yang coba ditampilkan dalam Injil hari ini. Dalam hal spiritual, orang lain membutuhkan kita dan sebaliknya kita juga membutuhkan orang lain.
Di masa pandemi ini, kita sering melihat pagelaran solidaritas. Sosial media memuat berbagai cerita orang-orang baik yang ‘ringan tangan’ membantu sesama. Melihat pagelaran ini, kita mungkin pernah bertanya apa yang sudah atau apa yang bisa saya buat untuk orang lain yang membutuhkan uluran tangan di masa ini? Di samping itu kita semua tentu takut bila harus menjama langsung mereka yang terpapar.
Baca Juga:
Suara Hati Tumpul Karena Terbiasa Abai
Sahabat Pena Claret yang terkasih, kisah hari ini cukup menjadi jawaban atas situasi yang kita hadapi saat ini. Sosok perwira yang kita renungkan dari Injil hari ini bisa menjadi panutan bagi kita. Dia tahu bagaimana kuasa Tuhan itu bekerja di luar kemampuan manusia. Gambaran yang mestinya jadi panutan kita dalam beriman kepada Tuhan. Kehadiran kita di samping mereka yang sedang dalam kesusahan bisa jadi bukanlah satu-satunya cara untuk kita bisa berkontribusi bagi mereka. Doa menjadi cara yang lain ketika kita mempunyai kerinduan untuk menjamah mereka yang sakit dan putus asa.
Di masa sulit pandemi ini, kita memang benar-benar ditantang. Namun, kita hanya perlu yakin bahwa Tuhan selalu mengetahui dan mendengar apa yang kita doakan. Ada begitu banyak orang yang membutuhkan doa-doa kita. Iman kita mampu menyelamatkan mereka. Pertama-tama doakanlah mereka, yakinlah bahwa Tuhan akan menyelesaikan itu dengan pasti. Tuhan jauh lebih mengetahui apa yang kita butuhkan. Tuhan memberkati.
Misionaris Claretian. Menempuh pendidikan Filsafat di Universitas sanata Dharama Yogyakarta.