“Hidup Sempurna: Hidup Yang Selaras Dengan Kehendak-Nya”

www.toplucu.com

Kamis, 2 Juni 2022 (Peringatan Fakultatif St. Marselinus dan Petrus)

Bacaan I     : Kis. 22:30; 23:6-11

Bacaan Injil: Yoh. 17: 20-26

penaclaret.com Sahabat Pena Claret yang terkasih. Impian kita pada umumnya adalah menjadi pribadi-pribadi yang sempurna. Sempurna dalam berpikir, bertindak, menata hidup, bersikap, dan lain sebagainya. Hal ini tentu selaras dengan tujuan kita, bahwasanya selain ada harapan untuk bahagia, kita juga menginginkan hidup yang sempurna. Lantas, hidup yang sempurna adalah impian yang menggerakan setiap kita untuk berjuang dan menemukan diri selayaknya yang diimpikan.

Baca juga :  Justru Mencari Sumber Lain | Renungan Harian

Yesus dalam Bacaan Injil hari ini, menginginkan agar kita juga untuk mengalami hidup yang sempurna. “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku” (Yoh 17:22-23).

Kesempurnaan yang diharapkan Yesus adalah keterlibatan kita dalam persekutuan bersama Allah. Untuk itulah Ia menganugerahkan kepada kita kemuliaan, agar kita juga mengalami kasih yang sama, kasih yang Allah berikan kepada-Nya. Kenyataan ini secara riil menggambarkan totalitas kasih Yesus untuk kita, umat yang percaya kepada-Nya. Perutusan-Nya ke dalam dunia menggengam satu misi utama yakni misi penyelamatan. Alasan inilah yang mendukung mengapa Ia menginginkan kita mengalami hidup yang sempurna.

Baca juga :  Cinta yang Absurd | Renungan Harian

Sahabat Pena Claret yang terkasih. Persatuan Yesus dengan Bapa adalah nada dasar bagi kita untuk meneladani cara hidup Allah yang sempurna. Kita memang mengimpikan hidup yang sempurna seturut harapan yang ada. Tetapi Yesus sekali lagi mengundang kita untuk mengejar hidup yang sempurna, hidup yang selaras dengan kehendak-Nya. Atau dengan kata lain, hidup yang kita jalan dapat menjadi garansi bagi kita untuk terlibat dalam persekutuan Allah. Semoga Tuhan membantu kita. Amin.