Gambaran Hati Manusia

Gambaran Hati Manusia
Picture by Instagram.com

ClaretPath.comGambaran Hati Manusia

Sabtu, 23 September 2023

Bacaan I : 1 Tim. 6:13-16

Bacaan Injil: Luk. 8:4-15

Sahabat ClaretPath yang terkasih, bacaan Injil hari ini mengisahkan perumpamaan  tentang seorang penabur. Seorang Penabur yang dimaksudkan dalam bacaan   Injil hari ini adalah Yesus Kristus sendiri yang mana ia menaburkan firman Allah ke hati umat manusia.

          Hati manusia selalu digambarkan dengan berbagai jenis tanah yaitu tanah di pinggir jalan, tanah berbatu, tanah penuh semak duri, dan tanah yang baik. Tanah di pinggir jalan selalu digambarkan dengan keadaan iman seseorang yang terpapar dengan pelbagai macam godaan duniawi dari lingkungan sekitarnya. Dan hal ini, berdampak pada tindakkan karena hatinya sudah terkontaminasi oleh bayangan-bayangan negatif.

Baca juga :  Sepak Bola: Sarana Menuju Kerajaan Allah

          Tanah yang berbatu-batu selalu menggambarkan hati manusia  yang keras dan sulit menerima perubahan ataupun hal-hal yang baru dari firman Allah karena  dipengaruhi oleh benteng keegoisan yang melekat di dalam diri. Selain itu juga,  orang yang tipe ini, kurang kuat melawan tantangan-tantangan baik datang dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya atau lingkungan sekitar.

Baca juga :  Model Pengampunan yang Khusus

          Tanah yang semak duri melambangkan  orang-orang yang hidupnya penuh dengan kesibukan. Namun,  mereka juga terhimpit oleh rasa  kecemasan dan terjebak dalam kenikmatan hidup. Sehingga di saat firman itu datang dan tabur di dalam hati, terkadang tidak mendapat tempat yang baik atau layak.

Tanah yang baik adalah metafora untuk hati yang terbuka dan  menerima benih Firman Allah lalu  menyimpan di dalam hati. Sehingga tidak heran, firman itu dapat berbuah kebaikan  seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Dan hal ini, mampu membawa perubahan bagi semua orang.

Baca juga :  Maria: Guru Pengharapan dan Kesetiaan

 Menjadi pertanyaan refleksi untuk kita  semua adalah apakah kita  termasuk jenis tanah di pinggir jalan, tanah berbatu, tanah penuh semak duri atau tanah yang baik. sebenarnya yang menentukan tanah baik atau tidak  baik adalah kita sendiri. Allah memberi kebebasan terhadap kita untuk memilih sesuai dengan apa yang menjadi keyakinan kita.  Setiap apa yang kita pilih akan selalu berdampak pada diri kita sendiri maupun terhadap orang di sekitar kita.