Berkomunikasi dengan Allah | Renungan Harian

Picture By minews. id

Hari Minggu  Pekan Biasa III

Bacaan I: Neh. 8:3-5a.6-7.9-11

Bacaan II: 1Kor. 12:12-30

Bacaan Injil: Luk 1:1-4;4:14-12

Penaclaret.com – Sahabat Pena yang terkasih, dalam realitas kehidupan kita sehari-hari, kita selalu membutuhkan orang lain, inilah alasan mengapa kita disebut sebagai makhluk sosial. Sosialitas manusia dibangun berdasarkan sarana komunikasi yang menghubungkan satu dengan yang lain. Komunikasi menjadi sarana yang sangat penting bagi manusia untuk membangun kualitas hidup yang lebih baik. Komunikasi yang baik akan mengantar kita kepada tatanan relasi yang bermoral dan bertanggungjawab. Dengan demikian kita akan saling menopang satu sama lain sebagai saudara yang memiliki tujuan yang sama. 

Bacaan-bacaan yang kita dengarkan hari ini, mengajak kita untuk membangun komunikasi yang baik, antara kita dengan Allah dan antara kita dengan sesama. Dalam bacaan pertama gambaran relasi yang dibangun oleh umat Israel dengan Allah lewat sarana hukum taurat yang dibacakan dan diajarkan. Tampaknya bangsa Israel setelah kembali dari pembuangan mereka sangat merindukan untuk berkomunikasi dengan Allah yang telah membawa mereka kembali ke negeri mereka. Komunikasi ini dibangun dengan mendengarkan dan merenungkan sabda Allah yang tertuang dalam hukum taurat. 

Baca juga :  Salib: Antara Hina dan Cinta

Dalam bacaan kedua, rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus untuk bersatu dan saling melengkapi satu sama lain. Karena mereka adalah anggota tubuh Kristus, yang memiliki banyak anggota tetapi merupakan satu tubuh saja dan yang menjadi kepalanya adalah Kristus sendiri. 

Oleh karena itu, anggota tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi bagian-bagian. Karena jika tidak bersatu anggota tubuh tidak bisa bekerja secara sempurnah. Dalam bacaan Injil kita mendengar bagaimana Yesus membacakan dan menerangkan sabdah Allah kepada semua orang yang hadir di dalam rumah ibadah. Dalam hal ini Yesus menjadi sarana komunikasi antara Allah dan manusia. 

Baca juga :  MENUMPANG PADA TUGAS YOHANES | Renungan Harian

Sahabat Pena Claret yang terkasih, ketiga bacaan yang kita dengar hari mengajak kita untuk selalu bersatu dengan Dia yang menjadi sumber kekuatan kita. Dia yang adalah daya pemersatu akan membangun komunikasi antara kita dengan Allah. Tuhan sendiri telah menawarkan diri untuk menjadi mediasi komunikasi antara kita dengan Allah. Namun terkadang kita tidak mau bersatu dengan Dia dan mau memegahkan diri kita dan menganggap kita mampu untuk hidup tanpa Dia yang adalah kekuatan kita. 

Namun secara kodrat kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, apalagi kita hidup tanpa Tuhan. Yang akan terjadi adalah kehampaan dan kesendirian. Seperti adagium yang sering kita dengar yakni “no man an Island” begitu juga kita tidak bisa hidup tanpa Allah. 

Oleh karena itu hari ini kita semua diajak untuk selalu merindukan kedekatan dengan sumber kehidupan. Serta membangun komunikasi dengan-Nya secara personal agar kita selalu dipersatukan dengan Dia dan sesame. Allah telah membangun komunikasi cinta kasih dengan umatnya serta selalu menolong mereka. 

Baca juga :  Ngomong Doang

Maka kita juga dituntut untuk membangun komunikasi yang baik dengan Allah dan sesama. Agar kita bisa hidup berdampingan antara satu dengan yang lain dalam cinta kasih. Oleh karena itu, marilah saudara-saudara yang terkasih kita mendekatkan diri kita dengan kepala Tubuh yang menjadikan kita satu. Agar Dia memampukan kita untuk berelasi dengan Allah dan sesama dalam komunikasi ilahi yang dipenuhi cinta kasih. Semoga Tuhan membantu kita. Amin.