Senin, 10 Januari 2022, Pekan Biasa I
Bacaan I : 1 Sam. 1:1-8
Bacaan Injil : Mark. 1:14-20
PenaClaret.com – Sahabat Pena Claret yang terkasih, salam jumpa lagi di hari yang baru ini. Saudara-saudari terkasih, pernahkah kalian memiliki visi dan misi dalam hidup? Saya pikir dan berharap kita semua memiliki hal itu. Dalam hidup, setiap kita selalu mempunyai visi dan misi, baik yang bersifat personal maupun yang universal atau dalam sebuah kelompok. Misalnya saja, dalam studi, olahraga, dan masih banyak lagi.
Biasanya, pribadi yang memiliki visi dan misi sering digolongkan sebagai orang yang sukses. Kita bisa melihat contoh konkret dalam realitas zaman sekarang, seperti atlet bulu tangkis Indonesia Kevin dan Markus dan masih banyak lagi. Keberhasilan yang mereka raih itu, tentu tidak terlepas dari visi dan misi yang mereka ciptakan. Tekad dan ketekunan dalam diri membuat seseorang mampu meraih dan menggapai misinya. Keberhasilan tersebut tidak secara mutlak berasal dari pribadi yang bersangkutan. Keberhasilan yang diraih tentu tidak terlepas juga dari pribadi-pribadi yang lain, seperti keluarga, teman dan siapa saja.
Sobat Pena Claret terkasih, Injil Markus hari ini juga menampilkan sesuatu yang sama pula. Injil Markus menjelaskan dan menggambarkan pribadi Yesus yang juga memiliki visi dan misi. Kita tentu mengetahuinya, yakni untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan. Dalam bacaan Injil, Yesus memanggil murid-muridnya yang pertama. Tindakan yang diambil oleh Yesus bukan karena hal yang lain, melainkan agar visi dan misi-Nya tercapai. Tujuan-Nya hanya untuk hal itu.
Kita terlahir sebagai makhluk sosial yang mana tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita tidak bisa pintar dan sukses kalau tanpa pribadi-pribadi tersebut. Yesus mengajarkan kepada kita akan sesuatu hal bahwa kesuksesan memang milik pribadi, namun perlu diingat “siapa yang memberikan kesuksesan itu kepada saya? Jadi, hidupilah hidupmu dengan visi dan misi yang kuat. Selamat pagi, selamat berawal pekan dengan semangat baru.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.