ClaretPath.Com– Penyembuhan Di Kolam Betesda
Hari Selasa Pekan IV Masa Prapaskah, 21 Maret 2023
Bacaan I: Yeh. 47:1-9,12
Bacaan Injil: Yohanes 5:1-3a.5-16
Dalam kisah Injil hari ini kita diperkenalkan dengan seorang yang sakit selama tiga puluh delapan tahun lamanya. Suatu kurun waktu yang tidak sedikit. Meski pun dalam keadaan sakit, ia memiliki pengharapan yang kuat agar dapat disembuhkan dari sakit dan penyakitnya. Hal ini dapat kita lihat dalam pengakuannya kepada Yesus, “Tuhan tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
Peristiwa tersebut terjadi di Yerusalem dekat pintu Gerbang Domba di sebuah kolam yang bernama Betesda. Orang-orang Yahudi percaya bahwa sewaktu-waktu Malaikat Tuhan turun ke kolam itu dan menggoncangkan air itu dan siapa yang mendahului masuk ke dalam kolam itu ia menjadi sembuh apa pun penyakitnya. Sudah pasti bahwa hanya penderita sakit ringan yang mendahului mendapati air tersebut. Sedangkan mereka yang menderita sakit berat tidak bisa berbuat apa-apa.
Jika ditelisik dari pengakuannya kepada Yesus, dapat kita simpulkan bahwa si sakit punya kerinduan untuk sembuh. Meskipun ia memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh, tetapi tidak terpenuhi sebab orang-orang di sekitarnya tidak memperhatikannya. Berhadapan dengan realitas ini kita diingatkan dengan gerakan yang terjadi di Afrika Selatan yang berdiri di atas semboyan, “Seseorang adalah seseorang di antara orang-oran lain”. Hal ini mau menegaskan bahwa kehadiran sesama menjadi simbol sukacita bagi mereka yang membutuhkan uluran kasih dan cinta.
Bagi si sakit, kehadiran Yesus menjadi buah berkat baginya. Kata-kata yang keluar dari mulut Yesus memberi hidup bagi tubuhnya yang telah sekian lama rapuh dan hampir tak bisa berbuat apa-apa, “Bangunlah angkatlah tilammu dan berjalanlah”. Setelah disembuhkan, kemudian Yesus berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk”.
Masih Banyak Orang Sakit Di Kolam Betesda
Pada masa prapaskah ini kita diajak untuk memperhatikan sesama yang ada di sekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Masih banyak orang-orang yang tidak diperhatikan, dieksploitasi, hak-haknya dicabut dan lain sebagainya. Masih banyak orang sakit yang juga sedang merindukan penyembuhan di kolam Betesda. Masa prapaskah dimaknai sebagai suatu moment silih dosa dengan membuat kebaikan sebanyak-banyak tanpa harus merasa malu. Perbuatan sekecil apapun jika itu diarahkan kepada orang yang tepat dan sangat membutuhkan akan sangat berarti.
pengembara