ClaretPath.com – Yohanes: Stay on The Rule
Senin, 02 Januari 2023, Peringatan Wajib
St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28
BcO Kol. 2:16 3:4
Warna Liturgi Putih
Saudara-saudara, kisah injil pada hari ini menceritakan dialog Yohanes pembaptis dan beberapa orang imam dan orang Lewi. Dimana, Yohanes menjawab pertanyaan-pertanyaan dari beberapa orang imam dan orang Lewi itu dengan keyakinannya sendiri. Menariknya, ia memberikan kesaksiannya dalam bingkai pengalaman iman. Apa artinya? Ia menghayati pengalamannya bersama Allah (baca = karunia kelahirnya) dan pengalaman-pengalaman manusiawi yang dihidupi (membaptis). Pengalaman tersebut memberikan suatu penglihatan yang bijaksana dan integral. Hal ini nampak dalam perkataanya, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak” (Yoh. 1: 26-27). Kita juga membandingkan pengalaman ini dengan bacaan pertama (1 Yohanes 2:22-29).
Yohanes menunjukan sikapnya yang menantang anti-Kristus. Di mana, ia mengatakan bahwa mereka yang anti Kristus adalah “pendusta”. Jika memahami lebih dalam arti kata pendusta, maka konsepnya merujuk pada mereka yang telah menerima baptisan namun mudah goncang dalam iman karena ajaran-ajaran palsu. Hal itu adalah kesaksian Yohanes ketika memberikan kesaksiannya melalui injil dan surat pertamanya.
Kita melihat pengalaman Yohanes sebagai rujukan atau motivasi bagi setiap orang untuk merangkai kisah di tahun baru 2023. Artinya, kita bisa menjahit kembali kisah hidup yang telah terpisah dari Tuhan selama tahun 2022. Dimana, kita mudah jatuh karena pikiran dan perkataan, perbuatan dan kelalaian.
Hal ini tentu pengalaman manusiawi. Kita bisa melihat sikap-sikap ini bukan hanya sebagai kegagalan, melainkan juga karunia atas hidup. Ada ungkapan klasik demikian, “ketika aku lupa mencintai, itu adalah dosa, tetapi ketika saya mengingatnya kembali, itu adalah karunia”. Kenapa karunia? Roh Kuduslah alasannya.
Kita menerima Roh kudus karena baptisan. Dalam hal itu, Ia hadir untuk menuntun kita agar tetap setia pada jalan-Nya. Ia juga memampukan kita untuk menyebut Allah sebagai Bapa dan mengakui kita sebagai anak allah (Bdk. Rom. 8: 14-15). Selain itu, Ia juga hadir dalam diri kita. Singkatnya, kita itu sudah menerima roh kudus dan bagaimana hidup dalam kasih Kristus. Apa imbalan bagi kita? Kita melakukan semuanya tersebut demi keselamatan hidup kita kelak. Hal ini adalah pekerjaan setiap orang termasuk Yohanes. Oleh karena itu, kita bisa menciptakan satu langkah pasti dengan seruan, “stay on the rule”.
#Yohanes: Stay on The Rule
#Yohanes: Stay on The Rule