Yesus: Memahami Tanpa Pertemuan

Rikardo, CMF

ClaretPath.com Yesus: Memahami Tanpa Pertemuan

Renungan Harian, 29 September 2023

Bacaan I: Dan. 7:9-10. 13-14

Bacaan Injil: Yohanes 1:47-51

Manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Namun, manusia tidak selalu memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang dirinya sendiri, dan dalam hal ini, pandangan orang lain menjadi penting. Hal ini sejalan dengan konsep Jendela Johari, di mana ada empat aspek: ketika saya tahu dan orang lain juga tahu, ketika saya tidak tahu tapi orang lain tahu, ketika saya tahu tapi orang lain tidak tahu, dan ketika saya tidak tahu dan orang lain juga tidak tahu. Oleh karena itu, hubungan interpersonal sangat penting dalam kehidupan manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain untuk membangun hubungan yang penuh kasih dalam perjalanan hidupnya. Hubungan yang baik dengan orang lain dapat melahirkan keharmonisan dalam hidup.

Baca juga :  Revolusi Perjumpaan | Renungan Harian

Pembacaan injil hari ini menggambarkan sosok Yesus yang mengetahui karakter Natanael tanpa perlu pertemuan sebelumnya. Pada pandangan awal, ini mungkin terlihat tidak mungkin. Bagaimana dua orang yang belum pernah bertemu dapat saling mengenal? Namun, hal ini adalah kenyataan bagi mereka yang belum mengenal Yesus secara pribadi. Yesus, sebagai Putera Allah, memiliki pengetahuan yang luas. Inilah keajaiban yang luar biasa, dan sebagai orang beriman, kita harus menyadari dan mengakui bahwa Yesus mampu mengubah yang tampaknya tidak mungkin menjadi mungkin.

Baca juga :  Menjadi Pribadi yang Tulus dan Jujur

Natanael adalah salah satu dari banyak orang yang terkesan oleh Yesus. Ketika Yesus mengatakan, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara” (Yoh 1:48), Natanael memberikan tanggapan yang penuh iman, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel” (Yoh 1:49). Peristiwa ini adalah bukti iman, bukan hanya bagi Natanael, tetapi juga bagi seluruh umat beriman. Sebagai pengikut Kristus, kita harus merasa dipanggil oleh Tuhan melalui orang-orang yang kita temui setiap hari. Kita juga harus siap sedia ketika panggilan Tuhan datang kepada kita, mirip dengan Natanael yang meninggalkan segala kesibukannya di bawah pohon untuk berjumpa dengan Tuhan.