ClaretPath.com – Menyembah Allah Bapa atau “Allah Materi”
Sabtu, 22 Juni 2024, Pekan Biasa XI
Bacaan I: 2Taw 24:17-25;
Bacaan Injil: Mat 6:24-34
Setiap pengalaman hidup memiliki kisah yang beraneka ragam motifnya. Yang baik, benar, dan bernilai tentu menjadi harapan semua orang. Namun, bahwasanya sesuatu yang buruk, rumit, dan menjengkelkan juga hadir dan memberi warna bagi kehidupan. Keadaan seperti ini membuat setiap orang yang menjalaninya merasa dilema. Keadaan dilema seperti ini pun membuat kita memilih dua hal. Pertama, memilih sesuatu yang baik karena memang pada dasarnya prosesnya baik. Kedua, memilih yang baik, tetapi jembatan keledainya adalah keburukan. Pilihan yang pertama kendatipun sulit untuk digapai, akan tetapi nilainya begitu besar. Sedangkan, pilihan yang kedua relatif mudah, akan tetapi nilainya bertabrakan dengan kebaikan itu sendiri. Lantas kita memilih yang mana?
Allah adalah jawabanya
Bacaan suci hari ini memberi setidaknya memberi jawaban atas setiap pertanyaan dan kekhawatiran kita akan kebaikan. Yesus menegaskan bahwa tidaklah benar ketika seseorang menyembah dua tuan. Karena Ketika menyembah yang satu pasti yang lainya akan cemburu. Maka Yesus mengarahkan semua orang untuk menyembah seorang saja, yakni Allah. Yesus tahu bahwa hanya Allah yang mampu menjawab setiap pertanyaan serta mengabulkan setiap kerinduan dan harapan manusia. Di samping itu, Yesus menggambarkan sosok Allah yang mengetahui semua hal tentang manusia, entah itu dirinya maupun segala kerinduan yang ia inginkan. Penjelasan Yesus ini membuat kita tahu bahwa betapa agungnya sosok Allah yang kita sembah itu. Dia berkuasa atas manusia dan seluruh ciptaan.
Allah senantiasa lebih besar (Deus Sempre Maior)
Dari kacamata perbandingan, bacaan Injil hari ini menunjukan siapa yang lebih besar antara Allah Bapa atau allah materi (kekayaan dan atau kesenangan duniawi)? Berangkat dari kesaksian Yesus, kita sebagai orang beriman Katolik tidak ragu untuk menjawab Allah Bapa. Cinta dan kebaikan yang Allah berikan adalah tanpa batas serta kekal adanya. Sedangkan allah materi (mamon) hanya memberi kelegaan temporal dan selalu bertentangan dengan kebaikan.
Pesan renungan Menyembah Allah Bapa atau “Allah Materi” untuk Kita
Bacaan suci hari ini mengajak kita untuk menyembah hanya kepada satu Allah. Hanya dalam nama Allah segala kekhawatiran kita diberi ketenangan dan setiap kesulitan hidup akan dipermudah. Sebagai orang Katolik adalah keliru bagi kita untuk menyembah allah lain. Kekayaan dan harta duniawi tidak perlu disembah karena itu bukan tuan. Kekayaan yang kita miliki hanyalah sarana untuk melayani Allah dan sesama.
Mahasiswa Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengagum absurditas Albert Camus