ClaretPath.com – Menjadi Pribadi yang Tulus dan Jujur
- Bacaan Pertama: 1Tes 1:-5.11b-12
- Bacaan Injil: Mat 23:13-22
Sahabat ClaretPath yang terkasih, bacaan Injil hari ini mengisahkan Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang hidup penuh kemunafikan. Kritikkan Yesus tersebut sangat keras dengan menyebut kata “Celakalah”. Ungkapan ini biasanya dipakai oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama ketika bangsa Israel tidak mendengarkan undangan Allah. Kritikkan pedas yang keluar dari mulut Yesus tersebut selaras dengan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang memberi beban kepada orang lain.
Kata munafik diartikan sebagai sikap yang berpura-pura percaya, atau selalu mengatakan sesatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya. Jika mengacu pada pengertian kedua tersebut sudah sangat jelas bahwa sikap munafik tidak hanya mendatangkan kerugian bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. Kemunafikan akan mengahambat dan menghalangi orang lain untuk melihat dan menemukan kebenaran dalam hidupnya. Orang munafik selalu menampilkan yang baik, yaitu rajin berdoa, rajin membaca Kitab suci, dan sikap baik lainnya, tetapi itensi atau tujuannya bukan tindakkan itu. bisa saja mereka mencari perhatian, mendapat pujian, mendapat belaskasihan, atau mendapat keuntungan material seperti uang, makanan, dan sebagainya. Karena itu, untuk menemukan orang-orang demikian kadang sulit karena dikelabui oleh sikap baik mereka.
Sikap munafik pada zaman sekarang ini menjadi sebuah budaya yang terus dipelihara ketika berhadapan dengan kecanggihan teknolgi yang selalu dibaharui terus menerus. Dengan demikian orang semakin mudah ditipu, diberdaya, diinstrumentalisasi oleh orang-orang yang berkepentingan dan yang berkuasa. Mereka dengan segala kapasitas dan demi tujuan pribadi mereka melupakan nilai-nilai kemanusian pada diri orang lain. Hal itu tampak seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam bacaan beberapa hari terakhir dan juga hari ini.
Yesus sebagai guru kehidupan pantas menunjukan sikap ketidaksukaannya pada mereka yang melakukan hal demikian dengan kata-kata-Nya yang pedas bahkan sampai menyebut kata “Celakalah”. Para sahabat ClaretPath yang terkasih, menjadi Murid Kristus, berarti kita harus siap menjadi orang yang melepaskan diri dari kepura-puraan. Kita diajak unutk menjadi pribadi yang tulus dan jujur. Siakp tulus dan jujur meupakan suatu perbuatan yang baik dan akan membawa orang pada kebenaran dalam hidup. Selain itu, kita dituntut untuk menyuarakan hal tersebut kepada orang lain di sekitar kita, agar orang lain pun berbuat hal yang sama.
Mahasiswa Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta. Kelahiran Manggarai, NTT. Pegiat teknologi dan media.