Unitas et Indissolubilitas

Jumat Pekan Biasa VII

Bacaan I: Yakobus 5:9-12

Bacaan Injil: Markus 10:1-12

Penaclaret.com – Sahabat Penaclaret yang dicintai Tuhan. “Pria sejati bukan dia yang punya banyak wanita dalam hidupnya. Namun, dia yang menolak banyak wanita hanya demi satu wanita yang dicintai.

Bacaan Injil hari ini bercerita tentang Yesus yang ditanya oleh orang banyak mengenai surat cerai dalam konteks budaya Yahudi. Yesus memberikan satu jawaban yang sangat bertolak belakang dengan konteks orang Yahudi saat itu. Dalam budaya Yahudi, seorang boleh menceraikan pasanganya dengan membuat surat cerai.

Baca juga :  Kebebasan yang Tidak Mengabaikan Ketaatan

Yesus menegaskan bahwa pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita. Karena itu pria akan meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.

Bacaan injil hari ini menekankan hakikat perkawinan Kristiani. Ciri hakiki perkawinan Kristiani adalah unitas et indissolubilitas (monogami dan tak terceraikan). Perkawinan adalah sebuah perjanjian (foedus, consensus, covenant) antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk membangun kebersamaan dalam seluruh hidup

Baca juga :  Tuhan Tidur | Renungan Harian

Dalam KHK (Kitab Hukum Kanonik) kanon 1055 dikatakan bahwa dengan perjanjian (foedus) perkawinan, seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk antara mereka persekutuan (consortium) seluruh hidup, yang menurut sifat khas kodratnya terarah pada kebaikan suami-istri (bonum coniugum) serta kelahiran dan pendidikan anak.

Baca juga :  Pilihan Bijak Seorang Janda

Di sini Yesus ingin mengatakan bahwa pria sejati bukan dia yang punya banyak wanita dalam hidupnya. Namun, dia yang menolak banyak wanita hanya demi satu wanita yang dicintai.