Semut: Sebuah Pengalaman Perutusan | Renungan Harian

Picture by www.tobastu.com

Senin, 25 April 2022 Masa Paskah

Pesta St. Markus, Penginjil

Bacaan I          : 1Ptr 5:5b-14

Bacaan Injil     : Mrk 16:15-20

Penaclaret.com – Para pembaca Penaclaret,com yang budiman, bacaan Injil hari ini berisi tentang pesan perutusan Yesus kepada kesebelas murid yakni “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Merenungkan pesan perutusan ini, saya teringat akan pengalaman sederhana saya tentang semut.

Suatu pagi, setelah saya memberi makan anjing-anjing kecil, karena anjing terlalu semangat melahap makanan, banyak sekali nasi yang berjatuhan di lantai. Awalnya saya hanya melihat seekor semut di situ, seperti sangat sibuk, ia masuk ke dalam tumpukkan kayu, kemudian keluar lagi. Tidak lama kemudian datang banyak semut. Mereka mulai mengangkut nasi dan membawa ke sarang mereka – seekor semut itu seolah pergi membawa undangan bagi rekan-rekannya.

Baca juga :  Senja yang Jujur l Renungan Harian

Sahabat pena claret sekalian, saya merenungkan pesan perutusan seperti halnya seekor semut itu bekerja. Kita telah menerima keselamatan dari Yesus dan kita semua bertanggung jawab menyampaikan kabar baik itu kepada orang lain, sesuai dengan pilihan hidup kita masing-masing. Kabar baik yang kita terima tidak boleh kita simpan sendiri, semua orang harus mendengar warta keselamatan ini. Mengamalkan pesan ini, adalah tugas semua orang beriman. Namun sebelum berangkat kita perlu terlebih dahulu bersatu dengan Yesus dan mengalami keselamatan dalam Yesus yang bangkit. Kesaksiaan yang kita berikan sudah kita alami.

Para sahabat pena claret yang terkasih. Merenungkan bacaan pertama hari ini, terbesit di benak saya tentang khotbah Yesus di bukit “Siapakah di antara kamu yang oleh karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya?” Senada dengan ini, Rasul Petrus mengajak kita untuk menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, bukan menjadikan kekhawatiran sebagai alasan untuk kita tidak melakukan dan tidak berusaha menggapai cita-cita kita. Bacaan pertama juga menyadarkan kita bahwa, situasi di sekitar kita selalu menantang iman kita. Kita perlu realistis bahwa ada orang yang tidak suka dengan kita, ada orang yang berkelakuan seperti singa yang mengaum-aum di sekitar kita. Tidak hanya mengaum, tetapi malah mencari orang untuk ditelannya.

Baca juga :  Sulitnya Percaya | Renungan Harian

Lalu, apakah kita harus takut? Kita harus menyembunyikan diri, mencari aman, menjauhkan diri agar terhindar dari auman dan keinginan mereka untuk menelan kita? Tidak… kita harus melawannya. Namun, kita bukan kaum anarkis yang lagi mencari karpet merah di kancah demokrasi Indonesia hari-hari belakangan ini. Senjata yang kita gunakan bukanlah senjata jasmaniah yang mengandung kekerasan, tetapi kita melawannya dengan senjata roh, yakni dengan iman yang teguh. Kita Percaya bahwa Yesuslah yang melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita. Dan St. Petrus mengajak kita untuk yakin bahwa kasih karunia benar-benar datang dari Allah. Selamat menjalani hari ini…. semoga Tuhan menemani kita.