Popularitas | Renungan Harian

Picture by wartakepri.co.id

Sabtu, 08 Januari 2022, Sebelum Penampakan Tuhan

Bacaan I         : 1 Yoh. 5:14-21

Bacaan Injil    : Yoh. 3:22-30

PenaClaret.com – Mempertahankan popularitas adalah persoalan paling pelik dalam dunia para artis. Hal ini mengingat persaingan dunia hiburan yang sangat ketat dan faktor usia yang tidak dapat dielak oleh siapapun. Itulah mengapa artis pendatang baru lebih menjadi pusat perhatian para produser entertainment. Dunia hiburan terus meregenerasi. Yang tida produktif dan kalah populer akan dengan sendirinya tereliminasi. Konsekuensinya jelas, dompet menipis karena entertainment bagaimanapun juga adalah lapangan pekerjaan.

Tidak ada pilihan lain lagi selain tunduk pada hukum bisnis bermotif hiburan itu. Akan tetapi bukan soal pilihan untuk “ya” atau “tidak”, melainkan tuntutan hidup di era konsumerisme ini. Gaya hidup mempunyai andil besar terhadap identitas. Tidak ber-duit tidak disayang. Apalagi dihormati.

Baca juga :  Skenario Langit

Bercermin pada realitas ini, kitab oleh menganggap Yohanes Pembaptis sebagai korban atas kedatangan Yesus ke panggung masyarakat Yahudi. Popularitas Yesus sebagai pendatang baru perlahan mulai memudarkan posisi Yohanes Pembaptis yang telah lama dikenal sebagai seorang nabi. Karena itu, kecemasan para para murid Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil hari ini adalah hal yang wajar bila diteropong dari lensa dunia hiburan.

Untunglah popularitas yang menjadi isi kecemasan para murid Yohanes Pembaptis bukan menjadi tujuan Yohanes Pembaptis. Tidak sama seperti para artis dalam dunia entertainment yang menggunakan popularitas sebagai jargon mengisi kantong, popularitas Yohanes Pembaptis adalah konsekuensi logis dari tugas dan tujuannya, yaitu melakukan kehendak Allah. Yohanes Pembaptis berkarya bukan demi uang pun bukan demi popularitas itu sendiri. Misinya ialah mendahului dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan, Dia yang akan datang itu.

Baca juga :  Pergilah Juallah Segala Milikmu!

Saat mengikuti webinar “Theo talk” Fakultas Wedabhakti dibawah tema “Inkulturasi Gereja: Dalam dan Melalui Media Online” pada 29 Oktober 2021 yang lalu, D. Joseph Susanto, Pr, salah satu narasumber sekaligus youtuber dengan konten penjelasan Kitab Suci, juga menengarai hal yang sama. Bahwa pengalamannya mewartakan Sabda Tuhan melalui youtube justru menimbulkan hal yang sebenarnya tidak diitensikan sejak awal, popularitas. Atau dengan kata lain sama seperti yang dialami Yohanes Pembabtis, termasuk Yesus, popularitas adalah konsekuensi logis dari tujuan dan tugas. Seorang presiden tidak bisa tidak pasti akan populer di kalangan warga negaranya. Demikianpun para nabi dan figur publik lainya.

Baca juga :  Menjadi Utusan | Renungan Harian

Dengan demikian, popularitas pada dirinya sendiri bukanlah sesuatu yang buruk atau najis. Buktinya Yesus saja lebih popular dari Yohanes Pembaptis. Popularitas adalah hal yang normal sejauh lahir dari konsekuensi perbuatan baik dalam corak hidup bermasyarakat dan beriman. Popularitas menjadi buruk apabila telah dibaluti dengan motif-motif berkepentingan, seperti menggerakan masa demi tujuan anarkis, penipuan, dan tindakan-tindakan yang bertolak belakang dari norma dan etika hidup bersama.