Menjadi Agen Pewarta Sabda Allah Ke Seluruh Dunia

Hubert Eko Setiawan, CMF

Pewartaan yang Melebihi Kata-Kata
Sumber gambar: ClaretPath.Com

ClaretPath.ComMenjadi Agen Pewarta Sabda Allah Ke Seluruh Dunia

Pesta St. Markus, Penulis Injil

Hari Selasa Pekan III Masa Paskah, 25 April 2023

Bacaan I: 1 Ptr. 5:5b-14

Bacaan Injil: Mrk. 16:15-20

Rekan-rekan penikmat Sabda Allah yang terkasih, bagi anda yang pernah merantau ke luar Kota, pasti tidaklah asing dengan pesan, wejangan dan nasehat dari orangtua. Misalnya, “Nak, hati-hati di jalan. Ingat, bersekolalah/bekerjalah dengan baik. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan minta kekuatan dari Tuhan agar hidupmu berlimpah rahmat dan kamu dijauhkan dari segala macam bahaya.” Nasehat orangtua kepada anak yang hendak merantau kerap kali menjadi pegangan bagi sang anak untuk berjuang menggapai kesuksesan. Mereka tentunya berharap agar kelak sang anak dapat menuai keberhasilan sesuai dengan yang mereka harapkan. Karena bagi mereka, kebahagian dan keberhasilan sang anak menjadi prioritas utama yang harus mereka perjuangkan.

Baca juga :  Tuhan Tidur | Renungan Harian

Tak berbeda jauh dengan perumpamaan di atas, Bacaan Injil hari ini mengisahkan para murid yang menerima ‘pesan keramat’ dari Yesus sebelum mereka mewartakan Kerajaan Allah ke seluruh dunia. Kepada setiap murid diberi anugerah Roh Kudus utnuk membangun dan mengembangkan umat, untuk menyatukan dan mengantar umat kepada Tuhan, bukan sebaliknya. Akan tetapi, nasehat ini tidak semata-mata ditunjukan kepada para murid. Yesus, Sang Guru kehidupan kita, telah meminta kita untuk pergi ke suluruh dunia untuk mewartakan kasih Allah kepada segenap makhluk.

Baca juga :  Pengakuan Simeon || Sabda Harian

Kita diminta untuk keluar dari diri kita sendiri, keluar dari zona nyaman dan kemewahan-kemewahan duniawi, untuk menjumpai, mewartakan, dan menjadi saksi tentang karya agung Allah dalam diri Yesus Kristus yang telah lahir, menderita, wafat, dan bangkit. Sebab, kita dipanggil untuk mewartakan kebaikan Allah. Sehingga perintah Tuhan Yesus untuk pergi memberitakan Injil tidak hanya sebatas pada bentuk pewartaan yang diucapkan, namun hanya dengan melihat diri kita, orang lain sudah mendapatkan berita tentang Kabar Keselamatan dari Allah.

Menjadi seorang pewarta tidak cukup hanya pandai merangkai kata dalam beretorika. Karena seorang pewarta, mestinya menyadari apa yang diwartakan serta memahaminya. Keteladanan hidup dalam mewartakan sukacita Kerajaan Allah juga merupakan hal yang amat penting. Dan teladan St. Markus, yang kita pestakan pada hari ini, kita diajak untuk berani mewartakan apa yang Tuhan kehendaki. Inilah tradisi Rasuli yang terus hidup dalam persekutuan para murid Yesus. Melalui amanat Yesus dan keteladanan hidup St Markus Penginjil, kita diundang untuk semakin menyadari keterpanggilan kita sebagai pewarta Sabda dan karya keselamatan yang datang dari Allah. Semoga Rahmat Tuhan memampukan kita. Amin.