Marilah ke Tempat yang Sunyi

Fr. Chello, CMF

Marilah ke Tempat yang Sunyi
Picture by. ClaretPath.com

ClaretPath. comMarilah ke Tempat yang Sunyi

Bacaan I Ibrani 13:15-17, 20-21

Injil Markus 6:30-34

Sahabat ClaretPath.com yang terkasih. Mungkin akan banyak jawaban yang bisa anda renungkan dan temukan. Namun, izinkan saya mengajak kita untuk merenungkan tigal hal menarik dalam Surat kepada Orang Ibrani yang dilihat sebagai korban-korban yang berkenan kepada Allah. Pertama, penulis mengajak kita untuk memiliki hati yang selalu bersyukur lewat ucapan bibir yang memuliakan Allah. Kedua, kita diajak untuk memiliki hati yang selalu dekat dengan orang lain yang terungkap dalam gerakan untuk selalu berbuat baik. Ketiga, kita diajak untuk terlibat dengan pergulatan orang lain lewat bantuan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Pesan penulis Surat kepada Orang Ibrani hari ini membantu kita dalam ziarah menuju kepenuhan diri yang selalu terarah pada Tuhan dan terlibat dalam hidup bersama.

Baca juga :  Serba Salah

Sementara dalam injil hari ini Yesus mengajak kita untuk mengambil jeda dari pelayanan dan karya kita. Para murid kembali berkumpul dengan Yesus dan berkisah tentang apa yang telah mereka kerjakan dan ajarkan. Dalam pengalaman penjedaan ini, Yesus mengajak mereka untuk ke tempat yang sunyi, supaya mereka sendirian dan beristirahat sejenak. Narator kisah menambahkan keterangan bahwa banyaknya orang yang datang dan pergi membuat mereka pun tak sempat makan. Ajakan Yesus ini sangat menarik agar sebagai gembala, para murid perlu dicharge kembali baik secara ragawi maupun secara spiritual.

Baca juga :  Lakukan Sesuatu Dengan Hati

Ada bahaya dalam hidup saat ini yakni aktivitas yang terlalu konstan. Tidak ada orang yang dapat bekerja tanpa istirahat; dan tidak ada orang yang bisa menjalani kehidupan pelayanan kecuali dia memberi dirinya waktu bersama Tuhan. Penginjil Markus mengingatkan kita akan kebutuhan kita untuk beristirahat sejenak dari tugas atau pun karya harian kita.  Kita perlu memberikan waktu entah untuk kebutuhan jasmani ataupun rohani kita. Momen “istirahat” membantu kita untuk berkisah bersama, mengevaluasi pelayanan, memulihkan raga kita dan paling penting berkumpul bersama Yesus sebagai sumber utama misi pelayanan kita.