Anak Kecil sebagai Contoh

Anak Kecil sebagai Contoh
Gambar: Ilustrasi Anak Kecil sebagai Contoh
  • Bacaan pertama: Yeh 18:1-10,13b,30-32
  • Bacaan Injil: Mat 19:13-15

ClaretPath.comAnak Kecil sebagai Contoh

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, pergumulan hidup sudah muncul sejak awal mula penciptaan. Banyak orang bertanya tentang arah dan tujuan hidupnya. Masing-masing orang pun bertanya tentang siapa dirinya. Jawaban tidak mutlak bahkan hadir dalam bentuk pertanyaan baru.

Ketika kita sedikit mulai mengenal diri, kita tentu merasa bahwa kita sudah sampai pada taraf kebahagian. Untuk menemukan identitas diri banyak orang menjadikan yang lain sebagai figur. Mereka memandang yang lain sebagai sesuatu yang benar. Bacaan hari ini mengafirmasi hal ini, Yesus menggunakan anak kecil sebagai contoh atau figur yang patut kita teladani.

Baca juga :  Menilik Pewartaan Gereja: Sebelum, Selama dan Post-Pandemi Covid-19

Dalam Bacaan Injil, kita mendengarkan bagaimana Yesus memilih anak kecil sebagai figur utama. Menarik bahwa Yesus sungguh mencintai anak-anak itu bahkan memberkati mereka.

“Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalangi-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan sorga”(Mat. 19:14).

Hal ini memperjelas kepada kita bahwa figur seorang anak sangat berharga di mata Tuhan. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus lebih memilih anak-anak daripada semua orang yang ada pada saat itu?

Para sahabat ClaretPath yang Budiman, ada dua hal menarik bagi saya melalui figur anak-anak:

Baca juga :  Iman yang Terpercaya | Renungan Harian

Pertama, kejujuran.

Bagi kita umat pada zaman ini sangatlah minim untuk berperilaku jujur terhadap diri sendiri dan sesama apalagi dengan sang Pencipta. Kejujuran merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan keberimanan kita. Kejujuran itu berawal dari hal-hal kecil hingga sampai pada taraf yang besar.  Kejujuran yang ditampilkan oleh anak-anak adalah sebuah pelajaran bagi kita supaya mampu bertahan dalam posisi yang seharusnya.

Kedua, keterbukaan.

Salah satu aspek yang penting dalam sikap keberimanan kita adalah keterbukaan. Keterbukaan merupakan satu hal yang sangat menonjol dari anak-anak. Mereka menampilkan diri apa adanya tanpa berupura-pura. Keterbukaan dengan karya Allah membantu kita mendapatkan yang dijanjikan-Nya, yakni keselamatan. Demikianpun keterbukaan terhadap sesama membuat kita memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari orang lain.

Baca juga :  Revolusi Perjumpaan | Renungan Harian

Kemegahan diri akan selalu ada dalam diri setiap orang. Akan tetapi, dengan membuka diri dan jujur di hadapan Allah dan sesama, kita akan sampai pada taraf kesuciaan untuk memperoleh keselamatan. Karena itu, anak kecillah sebagai contoh terbaik dalam hal ini.