Kebijaksanaan: Panduan Hukum

Yesus Melawan Tradisi?

ClaretPath.com – Kebijaksanaan: Panduan Hukum

Bacaan hari ini dikemas dalam cerita yang menarik, perlawanan antara Yesus dengan para ahli Taurat mengenai hari Sabat. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi sudah memperlihatkan sikap iri dan dengki kepada Yesus. Bahkan mereka memata-matai Dia dan mencari kelemahan apa yang diperbuat Yesus. Pada saat yang sama Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Kejadian ini menjadi kesempatan bagi ahli-ahli Taurat dan Orang Farisi untuk menjatuhkan Yesus sebab Dia melakukan sesuatu pada hari Sabat. Akan tetapi, kebaikan tetap menang melawan kejahatan.

Baca juga :  Lingkungan Iman | Renungan Harian

Sesungguhnya konsep hari Sabat pada dirinya baik karena dapat diartikan sebagai hari kemerdekaan dari perbudakan dosa sebagaimana tercermin dalam hukum keempat dari sepuluh hukum. Pekerjaan Yesus sebenarnya ingin memperjelas dan memperluas pemahaman akan konsep ini, yaitu membebaskan banyak orang dari belenggu-belenggu yang mereka pikul. Salah satunya adalah belenggu penyakit. Dengan demikian, mujizat-mujizat Yesus menggenapi dan menjelaskan fungsi pembebasan yang terdapat dalam Lukas. Jadi, Yesus sesungguhnya ingin mengembalikan fungsi dan peran Sabat yang sudah lama hilang dari antara orang Israel yaitu pembebasan dari dosa dan penebusan.

Baca juga :  Apakah Kamu Tanah Yang Baik?

Dalam pengajaran-Nya, Ia sama sekali tidak meniadakan hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, melainkan untuk menggenapinya. Artinya kedatangan-Nya membawa sebuah pengertian dan penerapan baru terhadap makna hari Sabat yang kemudian menjadi penyulut pertentangan antara Ia dan pemimpin agama Yahudi. Karena itu bagi kita, penting menyadari bahwa kebijaksanaan manusia mestinya menjadi panduan tertinggi ketika hukum tidak melayani kepentingan manusia.