Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Semoga renungan dan juga gambar ini membantu pembaca selian untuk semakin beriman kepada Kristus.
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Picture by https://www.istockphoto.com/

ClaretPath.comHari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Bacaan pertama: Hos. 11:1.3-4.8c-9

Mazmur tanggapan:  Yes. 12:2-3.4bcd.5-6

Bacaan kedua: Ef. 3:8-12.14-19

Bacaan Injil: Yoh. 19:31-37

            Sahabat Claretpath yang budiman selamat merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Hari raya ini dirayakan untuk mengenang dan menghormati Hati Kudus Yesus yang melambangkan kasih-Nya yang besar kepada umat manusia. Kasih itu tampak dalam sejarah keselamatan Allah yang berpuncak pada wafat, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga.

Awal mula Devosi kepada Hati Kudus Yesus

            Devosi kepada Hati kudus diperkenalkan oleh Santa Margareth Maria Alacoque. Santa Margareth Maria Alacoque adalah seorang biarawati yang lahir pada 22 Juli 1647 di L’Hautecourt, Burgundy, Perancis. Santa Margareth mendapat penampakan dari Yesus sendiri yang memintanya untu menghormati dan membuat devosi kepada Hati Kudus-Nya pada tahun 1673. Seiring berjalannya waktu penghormatan kepada Hati Kudus Yesus berkembang dalam Gereja dan ditetapkan sebagai hari raya wajib oleh Paus Pius IX pada 1856.

Baca juga :  Ketaatan Filial | Renungan Harian

“Darah dan air mengalir dari lambung-Nya.” (Yoh. 19:34)

            Perayaan Hati Kudus Yesus mempunyai makna yang sangat mendalam untuk memahami arti cinta yang sesungguhnya. Bacaan injil dari Yoh. 19:31-37 mengisahkan tentang Yesus wafat setelah mengalami penderitaan karena penyiksaan para algojo dan perjalan menuju bukit Golgota. Sesaat setelah Pilatus menyuruh prajuritnya untuk mematahkan kaki mayat-mayat yang tergantung di salib, mereka mematahkan kaki dua orang yang di sampingnya, tetapi kaki Yesus tidak mereka patahkan. Mereka menikam lambung Yesus sehingga kelurlah daras dan air.

Baca juga :  Semua Dipanggil Menjadi Gembala

Terdapat beberapa makna perayaan pada hari ini yang boleh kita renungankan bersama. Pertama, Yesus menunjukan bagaiman menjadi seorang yang taat kepada Allah hingga wafat di kayu salib (bdk. Filipi 2:5-11). Kedua, peristiwa wafat dam kisah darah dan air yang mengalir dalam Yohanes 19:31-37 mau menunjukan kepada kita bahwa Allah sangat mengasihi manusia dengan cinta yang sempurna dan tanpa batas. Tanda cinta itu Ia lakukan dengan mengutus Putra untuk menyelamatkan manusia. Ketiga, Hati Kudus Yesus merupakan sumber rahmat yang berlimpah dan sumber kerahiman Allah serta Sumber keselamatan bagi umat manusia.

Baca juga :  Sindrom Hipokrasi

Pesan di Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Semoga perayaan hari ini membantu kita untuk menghormati Hati Kudus Yesus dengan melakukan devosi dan meneladani Hati-Nya dalam hidup setiap hari. Semoga rahmat Tuhan membantu kita.