Fondasi Iman | Renungan Harian

Kamis Masa Adven I

Bacaan Pertama: Yes. 26:1-6

Bacaan Injil : Mat. 7:21.24-27

PenaClaret.com – Para sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Kristus. Di pagi hari yang cerah ini, kita kembali merenungkan Sabda Tuhan dengan bertolak pada bacaan Injil Matius. Penginjil Matius menyajikan kepada kita nasihat-nasihat Yesus yang sejuk dan menghibur, tetapi ternyata diakhiri dengan sejumlah peringatan yang cukup keras. Gaya seperti ini biasanya hendak menerangkan arti sebenarnya dari perkataan Yesus guna manusia tidak mudah jatuh dalam kesalahannya sendiri.

Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengkisahkan, dua orang yang sedang membangun rumah. Yang satu membangun rumah di atas fondasi yang kuat, sedangkan yang lain di atas fondasi yang tidak kuat, di atas pasir. Mungkinkah perumpamaan yang disodorkan oleh Yesus kepada kita, hendak menjelaskan mengenai pilihan tempat yang tepat untuk membangun rumah guna memiliki fondasi yang kuat?

Baca juga :  Gara-gara Tuhan, Baksonya Jadi Tidak Enak! |Renungan Harian

Tentu saja Yesus tidak hanya berbicara sebatas itu. Yesus berbicara tentang kehidupan manusia dan relasi dengan Kerajaan Allah. Yesus tidak mengklaim kita bodoh. Sebagai manusia yang berakal budi kita tahu di mana kita harus membangun rumah dengan fondasi yang kuat.  Tetapi di sini Yesus mau melihat apakah kita juga sama pandai untuk mencari fondasi yang kuat dalam kehidupan kita? Karena tanpa fondasi iman yang kuat, kita akan gagal dan semuanya menjadi sia-sia.

Baca juga :  Iman dan Pengharapan

Sahabat Pena Claret yang terkasih, Tuhan Yesus mengatakan “setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melaksanakannya, dia seorang bijaksana” (Mat. 7:27) Kita pasti mampu memperkuat fondasi rumah kehidupan kita. Harus diakui, kita tidak selalu melaksanakan Sabda Allah dengan sungguh-sungguh.

Fondasi rumah kita masih diletakkan di atas pasir, sehingga mudah goyah ketika diterjang badai.  Kedekatan dengan Sabda Allah belum matang. Melalui bacaan Injil hari ini, Yesus hendak mengajak kita untuk menjadi orang bijaksana.

Baca juga :  Suara Hati Tumpul Karena Terbiasa Abai

Para Sahabat Pena Claret yang terkasih. Untuk menjadi orang bijaksana guna fondasi rumah kehidupan kita kuat, hendaklah kita berlandaskan pada “mendengar dan melaksanakan” Sabda-Nya. Oleh karena itu, pentinglah telinga kita untuk mendengar dan hati kita untuk merasa agar setiap gerak kita hanya terarah pada Tuhan yang adalah fondasi sejati. Semoga Tuhan memberkati.