Bercermin Diri

Bercermin Diri

ClaretPath.com – Bercermin Diri

  • Bacaan Pertama: Ul. 6:4-13
  • Bacaan Pertama: Mat. 17:14-20

Para saudara yang terkasih, selamat berjumpa kembali di ruang permenungan ClaretPath.

Saya rasa kita semua pernah merasa gagal dalam usaha atau dalam berkarir. Pengalaman ini memang pengalaman yang tidak mengenakkan. Kadang kita dicemoh oleh orang lain, dianggap tidak bertanggung jawab, digosip, dimarahi oleh atasan, dan sebagainya. Dalam situasi seperti ini kadang kita depresi bahkan tidak jarang kita mencari kambing hitam atau melemparkan kesalahan pada orang lain dengan mengatakan “ini gara-gara si dia”.

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, dalam Injil hari ini mengisahkan tentang kegagalan para murid Yesus. Para murid Yesus mengalami kegagalan dalam meyembuhkan anak yang sedang sakit ayan. Namun, yang menarik dari kisah kegagalan mereka ini adalah mereka tidak menyalahkan siapa-siapa. Justru mereka bercermin diri dengan cara bertanya kepada Yesus “mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Pertanyan ini bagi saya adalah sebuah simbol kerendahan hati dan kesadaaran diri sebagai manusia bahwa kegagalan itu pasti ada. Yesus pun memberi jawaban bahwa alasan mereka tidak dapat mengusir setan adalah karena mereka kurang percaya.

Baca juga :  Sepenggal ‘Kesunyian’ Untuk Kekasih

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, kegagalan adalah pengalaman manusiwai. Para murid Yesus juga demikian. Artinya kegagalan dalam menjalankan tugas adalah peristiwa yang hampir dimiliki oleh semua orang dalam porsinya masing-masing. Akan tetapi, yang menjadi persoalan adalah bagaimana kita sendiri menghadapai kegagalan itu. Kadang kita salah menghadapi kegagalan itu dengan hal-hal yang negatif seperti mencari kambing hitam dalam masalah tersebut. Kita tidak pernah bercermin diri tentang apa yang telah perbuat sampai terjadi kegagalan.

Baca juga :  Absurditas dan Pengkhotbah

Masalah lain adalah kita bercermin diri pada cermin yang retak atau bahkan pecah. Artinya, kita salah bercermin. Kita seringkali cermin pada orang penuh dengan masalah dalam hidup, orang yang suka profokasi, sehingga yang terjadi adalah bukan menemukan solusi yang terbaik justru menambah masalah yang baru.

Baca juga :  Minggu Palma: Gambaran Kehidupan Manusia| Renungan Harian

Jadi, para saudaraku yang terkasih kegagalan pertama-tama mungkin karena kita kurang percaya akan kehadiran Yesus dalam karya kita. Sehingga kita jarang mengundang-Nya untuk bekerja sama dengan kita. Selain itu, mungkin ada faktor lain yang ada pada diri kita. Untuk menemukan itu, marilah kita mencoba bercermin diri pada Yesus dengan bertanya pada Yesus tentang peyebabnya.