ClaretPath.com– Orang Kristen Percaya Tiga Tuhan?
Spesial Hari Raya Tritunggal Mahakudus
Orang Kristen Percaya Tiga Tuhan?
Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat merayakan hari raya Tritunggal Mahakudus. Suatu perayaan iman yang tidak hanya mendatangkan kebahagiaan tetapi juga tantangan. Banyak orang bertanya, “apakah orang kristiani itu percaya akan tiga Allah?”. Tentu saja tidak. Namun bagaimana menjelasakn ajaran iman ini?
Doktrin Trinitas Gereja Katolik miliki hingga saat ini, merupakan hasil refleksian dari para teolog awal. Salah seorang teolog utama sebagai pencipta utama bahasa Trinitas adalah Quintus Septimius Florens Tertullianus atau yang lazimny Tertullianus (169-220)[1]. Rumusan Trinitas yang ia hasilkan adalah una substantia, tres personae (satu kodrat tiga Pribadi). Bagi Tertullianus, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, adalah satu kodrat tiga pribadi. Bagaimana konsep Trinitas yang demikian, memperoleh pendasarannya pada Kitab Suci, khususnya dalam Perjanjian Baru?
Trinitas dalam Perjanjian Baru
Secara umum, Perjanjian Baru tidak memiliki ajaran yang sistematis mengenai Trinitas. Namun, apabila orang bertanya soal forma dasar Trinitas, maka Perjanjian Baru memilikinya. Ambil contoh, dalam Surat Rasul Paulus yang pertama kepada Jemaat di Korintus, “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (1 Kor 12:4-6).Surat ini hadir dalam konteks Gereja.
Bagi Paulus, berbagai bentuk pelayanan dan jabatan yang ada dalam jemaat, semuanya lahir dari ketaatan terhadap Kristus Putra Allah dan antusiasme yang mereka peroleh dari Roh Kudus. Orang tidak mungkin berbicara tentang komunitas jemaat tanpa melibatkan tiga prinsip yang menghidupkan dan memberinya struktur yaitu: Bapa, Putra, dan Roh Kudus[2].
Selain Surat 1 Korintus 12:4-6, Injil Matius pun menampilkan sebuah bentuk Trinitas dalam konteks praktik pembaptisan Gereja perdana. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19). Perjanjian Baru memiliki banyak pola trinitaris. Dua kitab di atas sekiranya dapat mewakili Kitab 1Ptr 1:2, Yud 1:20-21, dan Why 1:4-5, yang juga memiliki forma trinitaris.
Walaupun demikian, harus diakui bahwa konsep Trinitas yang berada dalam Perjanjian Baru masih minim isi dan makna. Baru pada periode-periode sesudahnya, para teolog-teolog atau Bapa-bapa Gereja mulai menerjemahkannya ke dalam doktrin yang terumus dan dapat diterima oleh Gereja Katolik secara universal.
Trinitas dalam suratt Paulus
Sebagai hal yang perlu diingat, untuk memahami ajaran iman ini tentu membutuhkan tidak hanya pola pikir biasa, tetapi suatu keterbukaan hati untuk memandang Allah dari sudut pandang yang mengatasi pola pikir manusia. Karena Allah adalah gambaran luas yang bebas dari batas pandangan kita. Selamat merayakan Hari Raya Trinitas.
[1] Leonardo Boff, Allah Persekutuan: Ajaran Tentang Allah Tritunggal, Ledalero, Maumere, 2004, 54.
[2] Leonardo Boff, Allah Persekutuan: Ajaran Tentang Allah Tritunggal, 37.
Misionaris Claretian. Mahasiswa Pasca-Sarjana di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharama Yogyakarta.