Antara Dunia dan Allah

Antara Dunia dan Allah

ClaretPath.com – Antara Dunia dan Allah

  • Bacaan Pertama: Yesaya 42:1-7
  • Bacaan Injil: Yohanes 12:1-11

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, dalam pekan terakhir Yohanes menampilkan narasinya mengenai rencana pembunuhan Yesus. Sebelumnya, Yohanes mengisahkan tentang Yesus melakukan tanda terakhir dengan membangkitkan Lazarus. Tindakan ini sangat menggusarkan hati orang-orang Farisi dan Mahkamah Agama. Kayafas, seorang Imam Besar pada masa itu, menubuatkan kematian Tuhan Yesus yang pada akhirnya nanti melalui jalan kematian-Nya, Yesus mengumpulkan semua orang dalam satu identitas yang sama dan setara, yakni anak-anak Allah. Tidak berhenti pada titik ini, Yohanes lebih jauh juga mencatat bahwa, “Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia”.

Baca juga :  Dengan Kewajibanmu, Kamu akan Mendapatkan

Dalam bacaan Injil hari ini, Yohanes menampilkan kisah mengenai kunjungan Yesus ke Betania. Dalam kunjungan ini, Yesus dijamu dengan baik. Di tengah perjamuan itu, tiba-tiba Maria menuangkan minyak narwastu murni di kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Bau semerbak pun segera memenuhi seluruh rumah itu kualitas terbaik. Tetapi rupa-rupanya Yudas Iskariot yang turut hadir di situ tidak merestui tindakan Maria dan malah mencemooh karena melakukan tindakan yang tidak bermakna, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?”.(ay.5).

Memang, minyak yang dituangkan oleh Maria itu harganya sangat mahal. Sebagai perbandingan, perlu waktu kira-kira setahun penuh bagi seorang pekerja biasa kala itu untuk mendapatkan upah hingga tiga ratus keping perak. Namun, Yesus tahu bahwa Yudas mengatakan itu bukan karena benar-benar peduli dan mengasihi orang miskin. Terkait hal ini penginjil Yohanes dengan begitu jelas memberi penegasan tentang hal tersebut, “Ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya”. Mungkin saja, jika minyak itu dijual, ujung-ujungnya uangnya akan dicuri oleh Yudas. Maka, Yesus pun tetap membiarkan Maria terus melakukan pengurapan itu.

Baca juga :  Kamu Semua Adalah Saudara

 Dari narasi yang ditampilkan penginjil Yohanes hari ini, kita tahu dengan baik bahwasanya Yudas adalah orang yang sangat fokus pada hal-hal yang bersifat duniawi. Pikirannya hanya dipenuhi dengan uang, uang, dan uang dan bahkan nantinya dengan uang dia tega menukar Yesus dan menghadiahi Yesus dengan ciuman pengkhianatan. Kenyataan ini sangatlah berbeda dengan Maria. Ia yang sangat mengasihi Yesus maka tidaklah mengherankan jika Maria rela mengurapi Yesus dengan minyak yang sangat mahal dan berkualitas tinggi.

Baca juga :  No Action Talk Only

Para sahabat ClaretPath yang terkasih, barangkali di masa Prapaskah ini, kita dapat bertanya diri dalam ziarah kepengikutan kita sebagai murid Yesus, apakah kita benar-benar mengasihi-Nya tanpa pamrih? Apakah kita menempatkan-Nya sebagai harta yang paling bernilai dalam hidup kita? Ataukah kita lebih memilih segala sesuatu yang bersifat duniawi?