Pesta St. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Bacaan I: 1Yoh.1:1-4
Bacaan Injil: Yoh. 20:2-8
Penaclaret.com – Para sahabat Pena Claret yang terkasih dalam Kristus, di pagi hari yang cerah ini kita kembali merenungkan sabda Tuhan dengan bertolak pada bacaan Injil Yohanes dalam merayakan Pestanya sebagai Rasul dan Penulis Injil pada hari ini. Dalam permulaan kisah kita diperhadapkan dengan sebuah Makam kosong dalam kisah kebangkitan Yesus dalam Injil Yohanes. Dalam kisah ini kita menemukan beberapa karakter penting yakni Maria Magdalena, Petrus, dan Murid lain yang dikasihi oleh Yesus. Ketiga tokoh ini akan menjadi sumber perefleksian kita pada hari ini. Figur pertama yang menemukan makam kosong adalah Maria Magdalena diantara perempuan yang lain. Dia melihat batu yang menutupi gua telah terbuka. Ia merasa khawatir dan mengira jenazah Yesus telah diambil orang. Ia pun bergegas dan melihat ke dalam gua. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa Yesus telah mengalahkan kematian Maria Magdalena rasa-rasanya belum sepenuhnya percaya kepada perkataan Yesus yang sebelumya mengatakan pada mereka bahwa ia akan bangkit dari kematian setelah hari ketiga. Masih terlalu sulit bagi mereka untuk memahami tindakan Allah dalam diri Yesus.
Figur yang kedua adalah Petrus. Dalam kisah diceritakan Petrus berlari ke kubur Yesus dan mendapati jenazah Yesus tidak ada lagi disana. Dia hanya menemukan kain kafan yang sudah tergeletak di tanah dan kain peluh sudah dalam keadaan terlipat di tempat yang lain. Hal ini menegaskan bahwa jenazah Yesus tidak mungkin dicuri orang. Namun, kelemahannya Petrus adalah dia tidak segera menanggapi hal yang dilihatnya sebgai bentuk iman bahwa Yesus telah bangkit seperti yang telah Ia nubuatkan sebelumnya kepada mereka.
Dan Figur yang terakhir adalah murid yang dikasihi Yesus. Dalam kisah ia tiba lebih dahulu ke kubur Yesus tetapi ia tidak masuk ke dalam gua, ia hanya melihat dan menunggu dari luar. Dan setelah mendengar kabar bahwa jenazah Yesus telah hilang, tidak ada di dalam kubur segera itu ia langsung percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kematian seperti yang Ia katakan kepada mereka sebelumnya. Model murid tersebut adalah model iman Paskah bagi kita. Iman dari murid tersebut telah menjadi contoh bagi kita bagaimana kita harus memiliki sikap percaya walau tanpa melihat. Murid yang dikasihi Yesus memberikan respon iman yang berbeda dari Petrus dan Maria Magdalena. Disini kita dapat melihat bahwa Allah tidak memanggil manusia untuk membuangnya, melainkan untuk menyelamatkannya. Inilah kepercayaan kita, yang berdasar pada bacaan hari ini dimana Yesus telah bangkit untuk kita. Menebus dosa-dosa manusia. Dia sebagai yang sulung dari semua yang telah meninggal yang dibangkitkan oleh Allah. Oleh sebab itu kita semua juga kelak akan dibangkitkan oleh Allah. Itulah maksud dan arti kebangkitan Yesus yaitu agar kita tidak mati sia-sia, tetapi memperoleh keselamatan dan kebahagiaan bersama Allah. Dan pada akhirnya, kita perlu menjadi murid yang dikasihi Yesus yang tanpa melihat langsung percaya bahwa Yesus telah bangkit dan menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Tuhan Memberkati.
ClaretPath.Com adalah ruang pengembangan bakat menulis dan media kerasulan, terinspirasi dari Santo Antonius Maria Claret, Pelindung Pers Katolik.